Logo Lintasterkini

Tidak Ada Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Sangat Serius

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 31 Desember 2020 18:20

ilustrasi.
ilustrasi.

JAKARTA — Kini, pemerintah tengah mempersiapkan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tujuannya tentu ingin melindungi masyarakat dari paparan virus corona yang bisa mematikan seseorang jika memiliki riwayat penyakit bawaan.

Informasi yang kurang tepat dan tidak sesuai akan dapat mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap vaksin. Oleh karena itu, perlu untuk meluruskan informasi kepada masyarakat agar menjawab keragu-raguan terhadap vaksin Covid-19, yang direncanakan mulai dapat disuntikkan kepada masyarakat tahun 2021.

vaksinolog/dokter penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe memberikan penjelasan dalam dialog produktif bertema ‘Ungkap Fakta Vaksin, Jangan Tertipu Hoaks’ di Jakarta, Selasa (29/12/2020) menenangkan masyarakat untuk tidak khawatir akan adanya fenomena ADE (Antibody-dependant enhancement) pada vaksin Covid-19. Ditegaskan, ternyata ADE dalam berbagai penelitian dan uji klinik vaksin Covid-19 ini tidak terbukti.

“Sampai sekarang pada semua merek vaksin Covid-19, risiko ini tidak terjadi,” tegasnya.

Menurut dr. Dirga, profil keamanan dari proses uji klinik seluruh merek vaksin Covid-19 dilakukan dengan sangat baik. Sehingga tidak ada efek samping yang sangat serius sejauh uji klinik dilakukan.

Dalam proses pembuatan vaksin Covid-19, dr. Dirga mengungkapkan bahwa WHO menerapkan standar efektivitas vaksin 50%. Artinya kalau di bawah 50% vaksin tidak layak diedarkan.

“Tetapi vaksin yang efektivitasnya 90%, 80% atau bahkan 60 atau 70% pun pada masa pandemi ini, dampaknya sangat terasa dan sangat penting. Karena sampai sekarang kita belum punya vaksin atau obat untuk Covid-19”, tambahnya.

[NEXT]

Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, vaksin yang sudah ada di Indonesia baru bisa diberikan kepada masyarakat dalam batasan usia 18-59 tahun. Batasan usia ini karena pada masa uji klinik, relawan yang berpartisipasi berada pada rentang umur tersebut.

“Kemungkinan untuk memberikan vaksin Covid-19 baik untuk lanjut usia atau anak-anak masih terbuka lebar, namun harus menunggu penelitian lebih lanjut,” terang dr. Dirga.

dr. Dirga juga menilai keliru jika ada pendapat bahwa setiap negara harus memiliki vaksin yang berbeda. Dikatakan lagi, nantinya data-data uji klinik berbagai negara akan dianalisis secara bersamaan, sehingga bisa disimpulkan gambaran utuh bagaimana tingkat keamanan dan efektivitasnya.

Vaksinolog ini juga meminta masyarakat tak takut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang bersifat ringan. Pasalnya, manfaat dari vaksin Covid-19 jauh lebih besar.

“Jadi vaksin Covid-19 ini akan melindungi kita dari terdampak Covid-19 yang bergejala, termasuk COVID-19 yang berat, sampai menghindari kematian akibat Covid-19,” tegasnya.

Meski KIPI tak perlu dikhawatirkan, masyarakat harus jujur dalam mengungkapkan kondisi kesehatannya sebelum menerima vaksin. Dikatakan, sebelum vaksin itu diberikan, sudah ada proses pengamatan.

“Jadi dokter atau tenaga kesehatan akan bertanya dulu pada hari itu apakah Anda sehat, ada penyakit lain atau tidak, ada riwayat lain atau tidak. Masyarakat tidak usah khawatir, selama memenuhi syarat orang itu layak menerima vaksinasi,” tutup dr. Dirga. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...