BOGOR–Kasus perusakan tempat ibadah yang belum lama ini viral di media sosial di Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), akhirnya membuat Menteri Agama Fachrul Razi angkat bicara. Fachrul mengatakan tempat ibadah yang dirusak masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah tempat ibadah yang ada di Indonesia.
“Sebetulnya kasus yang ada, kita bandingkan lah ya, rumah ibadah di Indonesia ada berapa juta sih? Kalau ada kasus 1-2 itu kan sangat kecil,” kata Fachrul di Kota Bogor, dikutip dari republika.com, (02/2/2020).
Fachrul pun menjelaskan, perusakan tempat ibadah (Mushola) yang di Minahasa telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. Fachrul menyatakan telah mengambil sikap untuk menindaklanjuti kasus itu dengan segera berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kanwil Kemeng Sumut).
Baca Juga :
“Setelah kami dapat info dari kejadian itu, kami langsung kontek kepada kita punya Kanwil kita di Sumatra Utara ya, apa langkah yang telah diambil, dan katanya sudah Pak,” ungkap Fachrul.
Tak hanya itu, Fachrul juga menegaskan, bahwa perusakan yang dilakukan di tempat ibadah merupakan aksi kriminal dan harus ditindak secara tegas.
“Jadi soal perusakan itu kita tunggu saja, karena itu sudah ditangani oleh aparat hukum kita tunggu proses hukum, karena tentunya dengan perusakan rumah ibadah ini pasti kriminal lah. Ndak boleh,” jelasnya.
Kendati demikian, Fachrul pun meminta, agar masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi perusakan tersebut karena hanya akan memperkeruh situasi yang ada.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar jangan sampai ada yang terpancing! (Itu) merugikan umat dan bangsa,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pengrusakan Mushola yang dilakukan sekelompok orang terjadi di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Rabu (29/1/2020) malam.
Perusakan mushala Al Hidayah bermula saat sekitar 50 orang dari organisasi kemasyarakatan Waraney dari Desa Tumalutung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara mendatangi Mushala Al Hidayah yang berada di Perum Agape, Desa Tumalutung.
Diketahui, Ormas yang diketuai Novita Malonda tersebut langsung melakukan perusakan pada mushala Al Hidayah tersebut.
Dari video yang beredar di media sosial, Mushola itu dirusak mulai dari bagian depan pagar yang dirobohkan, hingga bagian dalam bangunan dihancurkan oleh massa.
Mereka mengobrak-abrik apapun yang ada di dalam mushola sambil berteriak-teriak. Hingga akhirnya aparat dan pemerintah setempat tiba dilokasi dan mengamankan perusakan tersebut. (*)
Komentar