Logo Lintasterkini

Panglima TNI Ingatkan Pegang Teguh Nilai Budaya dan Pancasila

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 15 September 2017 00:27

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo orasi Kebangsaan di Universitas Serang Raya (Unsera), Serang, Banten.
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo orasi Kebangsaan di Universitas Serang Raya (Unsera), Serang, Banten.

JAKARTA – Pancasila sebagai Ideologi Negara sudah final, siapapun tidak boleh merubahnya. Jika ada yang mengajak untuk merubahnya jangan dipercaya dan jangan diikuti. Karena hal itu adalah pengkhianat yang akan mencelakakan Bangsa Indonesia. Untuk itu, tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan Pancasila.

Hal tersebut ditegaskan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum kebangsaan di hadapan 2000 mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera). Ribuan mahasiswa mengikuti program pengenalan studi dengan tema “Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global”.

Kuliah umum ini bertempat di Kampus Unsera, Jalan Raya Serang-Cilegon Km 5, Taman Drangong Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Kamis(14/9/2017).

Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa para pendiri bangsa telah merumuskan ideologi negara adalah Pancasila. Oleh karena itu, harus tetap menjaga, memelihara dan mempertahankan sebagai alat pemersatu bangsa guna mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

“Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus tetap menjaga Pancasila dan jangan ragu-ragu dengan Pancasila, karena kita yang hidup sekarang bukan perebut atau pejuang kemerdekaan, namun hanya sebagai penikmat kemerdekaan,” katanya.

Ia menegaskan, Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sila-sila Pancasila tersebut harus diajarkan dan dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini, seperti cara bertoleransi dalam beragama, berinteraksi dengan manusia, menunjukkan cara berbangsa, cara berdemokrasi dan cara mencapai keadilan bagi semua warga negara.

Panglima TNI menyampaikan, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku. Tetapi milik semua rakyat, dari Sabang sampai Merauke.

[NEXT]

Demikian juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.

“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Katolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Budha bukan Indonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.


Dikatakan juga bahwa perjuangan rakyat yang beratus-ratus tahun lamanya tidak membuahkan hasil, karena masih bersifat kedaerahan. Para pejuang, tokoh agama dan pemuda menyadari hal itu. Maka muncul rasa persatuan dan kesatuan dalam perjuangan hingga lahir Sumpah Pemuda tahun 1928, dan hanya memerlukan waktu 17 tahun kemerdekaan Indonesi bisa direbut.

Menyikapi kompetisi global, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa kompetisi global disebabkan perkembangan penduduk dunia luar biasa dan semakin hari semakin bertambah.

Sementara itu energi dan pangan makin berkurang. Hal ini yang menyebabkan persaingan global antar negara di dunia yang semakin sempit, sedangkan kebutuhan sumber daya alam berupa energi dan pangan semakin berkurang.

“Konflik antar negara di seluruh dunia saat ini sejatinya dilatar belakangi oleh perebutan energi dan pangan. Kedepan, konflik di dunia akan bergeser ke daerah ekuator, salah satunya Indonesia,” ujarnya mengingatkan.

Terkait dengan kekayaan alam Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI. Menurutnya, Bung Karno pernah mengingatkan tentang  kekayaan alam Indonesia akan membuat iri negara-negara lain di dunia.

Demikian juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat disumpah di Senayan dalam sambutannnya mengatakan kaya akan sumber daya alam, justru akan menjadi petaka. (*)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...
News12 Juli 2025 10:57
Belum Nikmati Listrik Negara, Warga Kepulauan Pangkep Tunggu Supersun
PANGKEP– Empat kecamatan di wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep hingga kini masih belum menikmati penerangan listrik negara yang memadai. Warga ...
News12 Juli 2025 01:24
Hotel Cahaya Berkah di Pangkep Kini Hadir dengan Bangunan Dua Lantai, Fasilitas Lengkap Sama Seperti di Lantai Satu
PANGKEP — Hotel Cahaya Berkah yang terletak di jalan Andi maruddani Kabupaten Pangkep kini tampil lebih megah dengan pembangunan bangunan dua lantai...