MAKASSAR – Menyambut momentum pergantian tahun, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendorong sebuah gerakan masif yaitu menggelar pengajian di penghujung tahun. Seperti yang dilaksanakan Pemuda LDII PC Panakkukang di Masjid Nurul Hakim, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (31/12/2016) malam hingga Minggu (1/1/2017) dini hari.
Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan Bidang Informasi dan Komunikasi, Suyitno Widodo mengatakan, LDII mendorong generasi muda mengkaji Alquran dan Alhadis di malam pergantian tahun, agar tidak terjebak pada tindak hura-hura. Kata dia, LDII mengimbau tidak membuang waktu dengan foya-foya, tetapi, menghabiskan waktu dengan mengaji dan mendengarkan arahan dari pejabat LDII yang diundang dalam forum pengajian.
“Ini semua untuk membekali pikiran dan hati generasi muda LDII,” paparnya.
Baca Juga :
Pengajian akhir tahun ini bertajuk “Membentuk Pemuda Alim, Berbudi Pekerti, dan Mandiri Menghadapi Era Digital dan Bonus Demografi”. Menurut Widodo, melalui forum pengajian akhir tahun, LDII berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda.
Peningkatan kapasitas SDM dilakukan sejak usia dini, LDII membimbing dan mengarahkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang unggul secara utuh di masa mendatang. Ia menambahkan, di era percaturan global, LDII menargetkan pemuda mencapai tiga target keberhasilan, yaitu memiliki ilmu agama yang kuat, berbudi pekerti mulia atau berakhlakul karimah, dan mandiri.
“Karena di era global, seorang pemuda bisa berdaya saing jika memiliki mental agama yang tangguh, iman, dan berketuhanan sehingga tidak tidak terombang ambil oleh arus informasi yang tidak menentu. Melalui tri sukses, LDII mendorong pemuda paham agama, mandiri dalam kehidupannya, dan menjadi calon pemimpin yang berakhlak terpuji,” papar Widodo.
Sementara itu, Ketua Pemuda LDII Makassar, Ismail Arifin mengatakan, seharusnya, malam pergantian tahun dijadikan sebagai momentum menata diri. Ia menyebutkan, di dalam hadis telah dijelaskan bahwa tidak datang suatu tahun dimana tahun setelahnya lebih jelek dari tahun sebelumnya.
“Hadis tersebut menyiratkan kepada kita untuk banyak introspeksi diri dengan melakukan pengajian, shalat malam, doa malam, dan mendengarkan nasihat agama,” paparnya.
Ia mengatakan, di malam pergantian tahun, LDI mengajak generasi muda Indonesia untuk mengaji. “LDII mempopulerkah hastag #LDIINgajiAkhirTahun dan #NgajiAkhirTahun,” katanya.
Pihaknya mengimbau kawula muda agar menjauhi hura-hura di malam tahun baru. Dikatakannya, umat Islam, terutama para pemuda agar tidak mengikuti budaya foya-foya, pergaulan bebas, dan mabuk-mabukan. Pasalnya, budaya negatif itu tentu akan membawa dampak negatif baik bagi pemuda maupun masyarakat di sekitarnya. (*)
Sejumlah Pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) PC Panakkukang
Komentar