Logo Lintasterkini

Catatan Awal Tahun 2021, Optimistis Badai Covid-19 Pasti akan Berlalu

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 01 Januari 2021 14:44

Abdul Gafar Mattola (Editor).
Abdul Gafar Mattola (Editor).

LINTASTERKINI.COM — Tahun 2020 telah kita lewati dan hanya dalam waktu 60 hari, kita jalani kehidupan normal di tahun 2020.

selebihnya, sampai memasuki tahun 2021 sekarang ini, atau selama kurun waktu 10 bulan belakangan, kehidupan yang dijalani begitu terpuruk.

Ya, sepanjang tahun 2020, sejak awal Maret sampai saat ini, seluruh sektor kehidupan menjadi terpuruk. Aktivitas masyarakat serba terbatas, perekonomian masyarakat, bahkan bangsa ini seketika terperosot ke dalam lembah yang curam, seluruh sendi-sendi kehidupan seakan mati.

Kehidupan normal itu dilalui dan hanya berlangsung dua bulan atau tepatnya Januari hingga akhir Februari 2020. Sebab sesudahnya, memasuki awal Maret hingga kembali terjadi pergantian tahun 2020 dan memasuki awal tahun 2021 hari ini, kehidupan yang telah dilalui dalam situasi yang meresahkan, karena wabah pandemi Corona Virus Desease (Covid-19).

Saat itu, menyambut pergantian tahun 2019 menuju 2020, kita lalui dengan riang-gembira. Terbersit selintas di benak kita tahun 2020 akan DIjalani dengan penuh pengharapan, agar kehidupan kita menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Namun harapan tinggallah harapan. Realitas kehidupan di tahun 2020 yang terpaksa harus dilalui dengan kekhawatiran, penuh kecemasan dan ketakpastian kapan akan berakhirnya pandemi ini.

Bahkan simpul kekerabatan nyaris terputus. Begitupun dengan hubungan sosial di tengah-tengah masyarakat kita yang serba terbatas.

Jalinan silaturahmi satu orang dengan lainnya terasa mulai luntur oleh keadaan akibat mewabahnya virus corona. Untung saja masih ada telepon atau handphone dan alat komunikasi lainnya yang masih bisa menghubungkan kita satu sama lain.

Diketahui wabah pandemi Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada tanggal 1 Desember 2019. Wabah yang telah berlangsung setahun ini ditetapkan sebagai pandemi global oleh organisasi Kesehatan dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.

Infeksi virus corona yang seketika menjadi wabah memaksa pemerintah China menerapkan penguncian wilayah (lockdown). China bahkan sempat menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di dunia, jauh sebelum virus corona menyebar ke seluruh dunia.

Dalam 10 bulan terakhir ini, kondisi kehidupan masyarakat dan secara nasional, bahkan seluruh jagad raya benar-benar terpuruk menghadapi situasi yang meresahkan. Apalagi kasus-kasus pasien yang terpapar bukannya makin berkurang, namun semakin meninggi, dengan angka kasus kematian yang juga terus bertambah dari hari ke hari.

[NEXT]

Data akhir tahun 2020 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 31 Desember 2020.

Sebuah studi yang diterbitkan saat itu menunjukkan bahwa virus corona mungkin telah mencapai AS beberapa pekan lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Informasi itu diperkuat oleh para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan antibodi Covid-19 dalam lusinan donor darah yang diambil antara 13 Desember 2019 hingga 17 Januari 2020.

Hingga saat ini AS memiliki kasus Covid-19 terbanyak di dunia dengan lebih dari 13,5 juta. Disusul India, Brasil, Rusia, dan Prancis. AS juga memimpin dalam jumlah kematian akibat Covid-19 dengan total lebih dari 268 ribu, sementara Brasil, India, Meksiko, dan Inggris mengekor di belakangnya.

Di Indonesia sendiri, Kasus positif Covid-19 pertama kali diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Lalu pada tanggal 9 April, pandemi ini sudah menyebar ke-34 Provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat sebagai provinsi paling tinggi paparan Covid-19 di Indonesia.

Catatan dari redaksi Lntasterkini.com sejak kasus pertama disampaikan Presiden Joko Widodo tanggal 2 Maret 2020 lalu hingga penghujung tahun 2020 bahwa kasus Covid-19 di Indonesia ini sesuai data dari Kementerian Kesehatan RI yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (31/12/2020) mencatat total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 743.198 kasus.

Namun masih terdapat asa yang membuat masyarakat gembira dengan adanya kesembuhan pasien yang terus meningkat. Dimana secara kumulatif pasien Covid-19 yang dapat disembuhkan mencapai 611.097 orang.

Meskipn demikian, terdapat pula kabar duka dengan terus bertambahnya pasien yang meninggal dunia. Menutup tahun 2020, untuk jumlah keseluruhan pasien Covid-19 yang jiwanya tak dapat terselamatkan sudah mencapai sebanyak 22.138 kasus.

Kini, kita telah meninggalkan hari-hari yang mencemaskan dan penuh kekhawatiran selama 10 bulan sejak 2 Maret-31 Desember 2020. Tahun 2020 kita tinggalkan dengan kondisi semua sendi kehidupan yang telah berubah drastis akibat wabah virus corona yang menyerang hampir seluruh bagian dunia secara global.

Hingga menutup tahun 2020, kita masih terus berjuang agar dapat bertahan menghadapi kehidupan di tengah-tengah penyebaran pandemi. Kondisi saat ini ibaratnya kita kembali ke zaman kehidupan seperti dimana berlaku “hukum rimba”, yang kuat dapat bertahan (menghadapi Covid-19) dan yang lemah terpaksa harus menyerah (terpapar virus).

Pada penghujung tahun 2020, terdengar kabar yang cukup menggembirakan bagi seluruh masyarakat. Kabar gembira yang disampaikan pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia dari paparan virus yang mematikan itu dengan merencanakan program imunisasi vaksin Covid-19.

Saat ini pemerintah Indonesia tengah berusaha untuk terus menahan laju penularan Covid-19. Salah satunya dengan mendatangkan vaksin Covid-19 tesebut.

[NEXT]

Sebagai wujud komitmen untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona, maka pemerintah telah mendatangkan Vaksin Covid-19 produksi sinovac tahap pertama pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis. Disusul tahap II telah tiba di Tanah Air pada Kamis tanggal 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 jua dosis, sehingga saat ini jumlah vaksin yang sudah tersedia sebanyak 3 juta dosis.

Vaksin produksi Sinovac Biotech Ltd ini akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. Vaksin akan disimpan sesuai dengan standar khusus seperti protokol yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain vaksin jadi, dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku curah yang akan diolah di Bio Farma. Tak hanya dengan Sinovac, pemerintah telah berkomitmen menandatangani suplai vaksin dengan pelbagai pihak.

Dengan Novavax dari Amerika Serikat Indonesia meneken suplai vaksin berjumlah 50 dosis. Kemudian dengan AstraZeneca yang berasal dari Inggris sebesar 50 juta dosis.

Pembicaraan berkesinambungan dilakukan pula dengan Pfizer dari Amerika Serikat dan Jerman. Rencananya, pemerintah akan mulai melakukan penyuntikan atau vaksinasi pada Januari 2021 ini.

Kata kunci “Disiplin” memang menjadi keharusan bagi seluruh masyarakat, jika ingin kembali hidup normal. Agar dapat bertahan di tengah-tengah pandemi ini kita semua haruslah memiliki komitmen tinggi untuk bersama-sama melawan Covid-19.

Sebenarnya yang dapat kita lakukan dalam bertahan menghadapi serangan virus corona, hanya satu kuncinya “disiplin” mematuhi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kita. Menghadapi virus ini sangat perlu memperkuat budaya bangsa kita dengan cara bergotong-royong, bekerja sama dan bahu-membahu satu sama lain.

Sambil menunggu seluruh masyarakat mendapatkan vaksin kekebalan tubuh dari paparan virus corona tersebut, masyarakat secara individu maupun bersama-sama perlu mendisiplinkan diri dengan hidup bergotong-royong, satu sama lain bahu-membahu membantu pemerintah kita dengan disiplin menerapkan praktik 3M (menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak), sedang tugas pemerintah menerapkan disiplin 3T (Tracing, Testing, Treatment).

[NEXT]

Bersama melawan Covid-19 dengan jurus ampuh: Disiplin 3M+3T+Vaksin Covid-19.

Disiplin 3M maupun 3T, keduanya sama pentingnya sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Kebijakan Gerakan 3M ini banyak membicarakan tentang peran seseorang sebagai individu. Sementara 3T berbicara tentang bagaimana kita memberikan notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar untuk waspada, sehingga memang ada satu proses yang tidak hanya melibatkan individu tapi juga orang yang lebih banyak.

Kebijakan 3T ini terdiri dari tiga kata yakni pemeriksaan dini (Testing), pelacakan (Tracing), dan perawatan (Treatment). Pemeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat.

Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, bisa menghindari potensi penularan ke orang lain. Lalu, pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19.

Setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut. Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes kembali ke praktik pertama (testing).

Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif Covid-19. Jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah.

Menutup catatan redaksi ini, mari kita tinggalkan tahun 2020, dimana menjadi masa-masa mencemaskan, penuh kekhawatiran. Kita semua telah meninggalkan tahun 2020 yang telah merubah keadaan kehidupan menjadi “Tak Normal”.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, serta didukung oleh perilaku masyarakat yang dituntut menjalani aktivitas kehidupan yang disiplin mematuhi protokol kesehatan atau 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak), maka bukan hal mustahil jika tahun 2021 ini akan dilalui dengan optimistis bahwa pandemi Covid-19 “pasti akan berlalu”. Dan kita pun kembali menjalani kehidupan normal, seperti sebelum wabah pandemi Covid-19 yang datang mengobrak-abrik kehidupan kita.

Akhirnya, redaksi Lintasterkini.com mengucapkan, selamat memasuki tahun baru 2021, dengan harapan-harapan baru dan optimistis tinggi bahwa insha Allah (atas kehendak Allah SWT), badai (virus Covid-19) ini pasti akan berlalu. Dan kita pun kembali menjalani kehidupan-kehidupan normal kembali, seperti sebelum virus corona melanda dunia. (*)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 13:49
Ketua Komisi D DPRD Makassar Tegaskan Pengawasan Ketat SPMB 2025 Demi Transparansi dan Keadilan
MAKASSAR — Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, menegaskan komitmennya dalam mengawal pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) ta...
News09 Juli 2025 12:51
Polda Sulsel Gelar Operasi Patuh 2025, Fokus Edukasi dan Tindak Pelanggaran Lalu Lintas Serius
MAKASSAR – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menyatakan kesiapan penuh dalam melaksanakan Operasi Mandiri Kewilayahan Patuh 2025 yang akan ...
News09 Juli 2025 07:47
Perumda Parkir Makassar Lakukan Sidak Parkiran Mal Ratu Indah yang Berdiri di Atas Saluran Drainase
MAKASSAR — Perumda Parkir Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap area parkir Mal Ratu Indah (MARI) yang diketahui berdiri di atas sal...
News08 Juli 2025 22:51
Wabup Sudirman Bungi Lakukan Dialog Dengan Pengurus PWI Pinrang
PINRANG — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pinrang berkesempatan melakukan dialog bersama Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bun...