LINTASTERKINI.COM – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta maaf kepada semua pihak, terutama para korban terbakarnya kapal Zahro Express di Teluk Jakarta, Minggu pagi, (1/1/2017).
“Saya atas nama Kementerian Perhubungan dan pribadi meminta maaf atas musibah hari ini,” kata Budi saat konferensi pers seputar terbakarnya kapal Zahro Express di kantornya, Jakarta, Minggu, (1/12017).
Menurut Menhub, pihaknya akan melakukan langkah-langkah penyelesaian berkaitan dengan musibah ini. Tehadap meninggalnya para korban, dia menyampaikan duka cita yang mendalam.
Baca Juga :
“Juga turut prihatin atas korban luka-luka dan dirawat di rumah sakit,” kata dia.
Dia berjanji kementeriannya bersama lembaga asuransi dan pemerintah daerah akan memberikan santunan kepada para korban meninggal dan membiayai perawatan korban luka.
[NEXT]
Saat Terbakar, Awak Kapal Malah Kabur Duluan
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kepulauan Seribu, Edi Rudiyanto, mengatakan terjadi ketidakprofesionalan sikap dari awak kapal saat kapal penumpang Zahro Express terbakar di perairan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
“ABK (anak buah kapal) tahu ada asap tebal dari mesin. Mereka yang seharusnya memberi informasi pada penumpang, malah berupaya menyelamatkan sendiri,” kata Edi.
Edi mengatakan, banyak penumpang yang panik dan memilih loncat ke laut. Hingga saat ini masih belum diketahui kondisi enam ABK yang kabur itu. Masih simpang siurnya jumlah penumpang menjadi halangan identifikasi.
Saat kejadian, diperkirakan ada lebih dari 260 orang penumpang. Hingga saat ini belum ada informasi resmi jumlah penumpang yang ada di atas kapal saat kejadian. Pasalnya, Edi mengatakan, ada perbedaan jumlah di antara manifest dengan keterangan penumpang.
Sebanyak 23 orang dinyatakan tewas, 20 di antaranya tewas dengan kondisi tubuh hangus terbakar.
“Kami menemukan mereka di bagian belakang kapal saat kapal sudah dievakuasi ke pelabuhan,” kata Edi.
Edi mengatakan, kondisi kapal Zahro Express hampir habis terlalap api. Karena itu, pihak damkar dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana memilih untuk mengevakuasi kapal ke pelabuhan dulu sebelum mengevakuasi korban di tengah laut. “Kami takut kapal keburu tenggelam,” kata dia.
Kapal Zahro Express berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pukul 08.15 WIB. Dua puluh menit berlayar, kapal dengan berat 106 gross ton itu terbakar di Teluk Jakarta. (*)
(Sumber : Tempo.co)
Komentar