Logo Lintasterkini

Optimalkan Potensi Anak di Era Millenial

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 03 Juli 2018 01:21

Talkshow pendidikan orang tua hebat di Auditorium Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolaliddo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/7/2018). 
Talkshow pendidikan orang tua hebat di Auditorium Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolaliddo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/7/2018). 

MAKASSAR – Orang tua merupakan guru pertama dan utama bagi anak. Sekaitan dengan itu, para orang tua dan calon orang tua harus terus belajar menyiapkan diri menjadi orang tua hebat.

Praktisi perkembangan anak dan remaja, Nyi Mas Diane W, S.PSi di talkshow pendidikan orang tua hebat di Auditorium Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolaliddo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/7/2018) mengatakan, mendidik anak, laiknya disesuaikan dengan kondisi zaman. Menurut ia, zaman saat ini telah berubah. Anak-anak tidak hidup di zaman anda.

Seseorang yang hendak menjadi profesional perlu menempuh pendidikan di bangku sekolah. Demikian halnya, para orang tua dan calon orang tua seharusnya menyiapkan diri. Namun pada faktanya, profesi orang tua tidak disiapkan sejak dini.

“Sehingga dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga, terjadi masalah yang dialami suami isteri. Anak kecanduan narkoba atau pornografi,” ujar Diane.

Talkshow yang diikuti para guru dan orang tua ini diselenggarakan Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip). Selain Nyi Mas Diane W, tampil sebagai pembicara Leader of Google Educator South Sulawesi, Amal Hasan. Kegiatan ini bertajuk “Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial”.

Nyi Mas Diane W mengungkapkan, permasalahan yang dihadapi anak di era milenial saat ini diantaranya kecanduan gawai, penyalahgunaan narkoba, dan pornografi. Untuk itu, ia mengingatkan untuk melindungi anak-anak dari ancaman teknologi, tetapi jangan menghalangi anak dari manfaat gawai.

“Buat sesuatu yang bermanfaat, seperti entrepreneurship, sehingga ada benefit yang kita ambil dari gawai,” tutur Diane.

Lanjut Diane, bila orang tua memberi gawai kepada anak sebelum baligh (remaja) dan memberinya gizi yang baik, maka hormon di dalam tubuh anak bergerak 20 kali lebih cepat.

“Dahsyatnya gawai, memicu pubertas lebih awal,” ucapnya.

Ihwal pornografi, Diane mengatakan, bahayanya sama seperti orang yang geger otak. Narkoba merusak tiga bagian otak manusia. Adapun pornografi merusak lima bagian otak.

Kecanduan pornografi susah sekali disembuhkan. Tahapan pornografi dimulai dari kecanduan. Setelah itu, eskalasi peningkatan kualitas dan kuantitas.

“Akhirnya terjadi kekerasan seksual, suka sama suka, atau penyimpangan seksual,” ungkap Diane.

Games kekerasan memicu keluarnya hormon racun yang membuat otak menjadi rusak. Begitu orang tua memberikan games kekerasan, paparan kekerasan, atau yang mengandung unsur kekerasan kepada anak atau orang dewasa, maka tubuh anak menjadi tegang. (*)

Penulis : Ilmaddin Husain, S.Pd (Guru SMA Islam Athirah)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...