MAROS– Pergelaran Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 hanya mendaulat dua bupati dari Sulsel untuk jadi pembicara. Mereka adalah Indah Putri Indriani, bupati Luwu Utara, dan Chaidir Syam, bupati Maros.
Chaidir mengaku kesiapan untuk mengulas potensi kabupaten yang dipimpinnya, dikaitkan dengan era 5G dan transformasi digital.
Baca Juga :
“Saya kira tema IDC 2021 sejalan dengan misi Pemkab Maros menggenjot digitalisasi, termasuk dalam sektor pariwisata,” ucap Chaidir usai menerima audiensi pengurus AMSI Sulsel di Kantor Bupati Maros, Senin, 1 November 2021 kemarin.
Diketahui, Materi inti yang akan dipaparkan alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu adalah kesiapan Maros mengikuti penilaian menjadi UNESCO Global Geopark.
Bentangan karst Maros dan Kabupaten Pangkep yang sudah dinobatkan sebagai National Geopark bersiap naik kelas ke level internasional.
UNESCO telah merilis bahwa geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya di dalamnya. Status geopark otomatis menjadi legitimasi mengajak masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.
Sementara itu, IDC adalah agenda tahunan yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Tema besarnya adalah “Lompatan Digital; Inovasi dan Akselerasi”. Event yang akan digelar dalam bentuk roadshow dan akan dibuka Presiden Jokowi ini dihelat 15-18 November 2021. Sejumlah menteri juga bakal menjadi keynote speaker.
Delapan provinsi terpilih untuk lokasi talkshow. Ada Sumsel, Kaltim, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sulut, dan Sulsel.
Talkshow untuk Sulsel diagendakan 18 November 2021. Dua bupati pilihan akan mengulas masing-masing potensi daerahnya, dalam sekop tema “Pemulihan Ekonomi Sulsel Melalui Digitalisasi Pariwisata.” Narasumber lainnya adalah Andi Ina Kartika Sari, ketua DPRD Sulsel dan I Gede Arya Pering Arimbawa mewakili Asosiasi GM Hotel Seluruh Indonesia (IHGMA).
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman juga akan terlibat sebagai pembicara kunci.
Ketua AMSI Sulsel, Herwin Bahar, menuturkan bahwa Bupati Maros, Chaidir Syam, begitu antusias untuk mengangkat nama Kabupaten Maros hingga level global.
“Visi dan inovasi beliau juga ditopang oleh kondisi Maros yang memang jadi primadona baru pariwisata Indonesia,” ucap Herwin.
Selain soal UNESCO Global Geopark, nama Maros juga makin sering disebut-sebut oleh media internasional setelah penemuan fosil seorang wanita muda yang diperkirakan meninggal 7 ribu tahun lalu di Leang Panning, Mallawa, Kabupaten Maros. Fosil yang kemudian diberi nama Besse itu menjadi buah bibir kalangan arkeolog dunia sebab menawarkan wawasan tentang manusia ber-DNA Denisovan.
Di IDC 2021, Chaidir antara lain akan memaparkan detail dan kebanggaan Maros dengan penemuan itu, sekaligus mempertegas julukan bahwa Maros adalah surga arkeologi dunia.(*)
Komentar