GOWA – Dari 19 Desa yang tersebar di 18 Kecamatan yang dicanangkan untuk dijadikan kampung Keluarga Berencana (KB), Pemerintah Daerah Gowa akan lebih fokus pada dua desa. Yakni Desa Bili-Bili dan Desa Balasuka Tombolopao.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis saat melakukan monitoring pencanangan kampung KB di desa Bili-Bili, Kecematan Bontomarannu, Dusun Sarite’ne , Kabupaten Gowa, Sabtu (3/2/2018).
“Kita fokus untuk dua desa. Pikiran kita agar energi ini tersebar kemana-mana dengan membina dua desa yang sudah ada, agar dapat menjadi contoh bagi kampung lainnya, dan ternyata progres dari dua desa ini terhadap penilaian Provinsi bahkan tingkat pusat sangat baik untuk dicontoh. Makanya kita turun langsung melihatnya,” ujarnya.
Baca Juga :
Lanjut H Muchlis, kedatangannya kali ini bertujuan untuk memonitoring pencanangan Keluarga Berencana sejak diresmikannya kampung KB pada desa tersebut.
“Jadi kita kesini untuk melakukan monitoring progres sejak pencanangan beberapa bulan lalu Kampung KB,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kampug KB ini juga menjadi latar film durasi pendek yang dilakukan BKKBN pusat melalui jumppapkins yang sudah menginisiasi untuk membuat film durasi pendek.
“Tadi kita juga dimintai tanggapan selaku pemerintah daerah dengan latar permandian ini terkait apa yang dikembangkan disini oleh adanya film durasi pendek ini,” lanjutnya.
Melalui kampung KB ini, mantan Ketua Bappeda itu berharap mampu meminimalisir kemiskinan.
“Syarat kampung KB itu kan kelompok yang rentan miskin dan cenderung kumuh, nah dengan ini kami berharap bisa betul-betul mengangkat kelompok yang rentan miskin itu, dan menyadari agar mampu keluar dari keterpurukan, seperti program asi ekslusif, senam lansia, usaha mikro kecil agar pendapat perkapita kita juga naik, ” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Bili-Bili, Irwan Hana juga berharap dengan adanya kampung KB ini dapat merubah pola pikir masyarakat setempat
“kami selaku pemerintah desa pastinya sangat mengarapkan dengan adanya program keluarga berencana bisa merubah pola pikir warga agar bisa mengurangi penduduk miskin dengan merencakan maksimal dua anak dalam keluarga saja, ” tutup Irwana. (*)
Komentar