TAKALAR – Sikap kurang terpuji dipertontonkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar. Bak preman, mereka saling pukul. Berkelahi saat sidang berlangsung, Senin (03/05/2021).
Kasus ini pun tengah ditangani aparat Polres Takalar. Ada dua legislator yang menjadi korban.
“Ini saling lapor dan sudah kita tindaklanjuti. Dua (korban). Malam ini sudah mulai pemeriksaan. Masih proses,” kata Kapolres Takalar, AKBP Beny Murjayanto kepada LINTASTERKINI via pesan singkat WhatsApp.
Baca Juga :
Dari hasil pemeriksaan sementara, perkelahian anggota dewan itu dipicu karena perbedaan pendapat saar rapat pemilihan struktur pansus LPKJ berlangsung. Sempat terjadi adu mulut.
Olehnya, Andi Noor Zaelan langsung menganiaya dua anggota legislator lainnya, yakni Johan Nojeng dan Bakri Sewang.
Keduanya mengalami luka akibat pukulan doublestick, pada bagian kepala dan lengan. Dan harus dirawat di RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle.
Johan kepada awak media, menduga jika Andi Noor alias Andi Ellang telah merencanakan hal itu. Sebab, membawa double stick di ruang rapat.
“Ini sepertinya memang ada unsur perencanaan untuk melakukan penganiayaan, karena pelaku dengan sengaja membawa masuk double stick ke ruang sidang yang disembunyikan dibalik pinggang celananya, harus ditangkap ini orang,” tandasnya.
Dia menceritakan, awal mula kejadian itu karena dirinya memprotes pembahasan pansus LKPJ. Yang menurutnya, itu sudah dibahas sebelumnya dan bahkan sudah ditetapkan.
”Andi Ellang marah karena saya protes dan meminta agar dilakukan pooling untuk menentukan apakah pembahasan pembentukan panitia LKPJ dilakukan ulang atau tidak. Karena kemarin itu sudah selesai dan qourum,” jelas Johan. (*)
Komentar