Logo Lintasterkini

Ketum Dharma Pertiwi Tinjau Sentra Pembenihan Padi di Gresik

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 05 Januari 2018 00:23

Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto.
Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto.

GRESIK – Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi dan IKKT Pragati Wira Anggini, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto bersama Ketum Dharma Pertiwi dari masa ke masa, Ny. Tri Sutrisno dan Ny. Widodo AS beserta segenap unsur Dharma Pertiwi meninjau Sentra Pembenihan Padi dan Penyuluhan Petani di Driyorejo Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/1/2018).

Dalam kegiatan tersebut, istri Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ini beserta rombongan menerima paparan kemajuan produksi pangan nasional.

“Dalam tiga tahun terakhir ini, Indonesia sudah tidak mengimpor beras dari luar negeri. Semoga bersama TNI semakin menciptakan ruang ekonomi bagi rakyat Indonesia,” harap Sekjen Kementerian Pertanian RI, Heri Priyono.

Sementara itu, Ketum Dharma Pertiwi dan IKKT Pragati Wira Anggini, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan, Indonesia merupakan negara agraris yang terkenal dengan pertaniannya dan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Hal ini juga didukung dengan wilayah Indonesia yang sangat subur terbentang dari Sabang sampai Merauke.

“Sektor pertanian di Indonesia ini menjadi salah satu pilar ekonomi yang sangat penting bagi Indonesia. Untuk itu, majunya pertanian sangat penting bagi kemajuan Bangsa Indonesia,” tuturnya.

[NEXT]

Menurut dia, sektor pertanian mempunyai peran yang sangat strategis meningkatkan devisa negara dari ekspor hasil pertanian, penyediaan lapangan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Sektor pertanian ini juga memberikan kontribusi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.


“Dengan kualitas pertanian yang baik, maka kualitas masyarakat Indonesia sendiri pun menjadi lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan, saat ini Indonesia masih sering menghadapi masalah pertanian, seperti adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman. Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas beras.

“Perubahan musim yang tidak menentu juga dapat menyebabkan produksi beras menurun, sehingga pemerintah pada saat-saat tertentu harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan nasional,” ungkapnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...