JAKARTA–Republik Demokratik Timor Leste meminta bantuan kepada Indonesia terkait virus corona dengan menyediakan tempat karantina bagi warga negaranya yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok China.
Permintaan itu langsung diungkapkan
oleh Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste, Xanana Gusmao, mengatakan alasan meminta pertolongan kepada Indonesia terkait penanganan vurus corona (2019-nCov) karena fasilitas dan infrastruktur mereka belum mampu akan hal itu.
Baca Juga :
Menurut Xanana, Timur Leste sampai saat ini tidak mempunyai fasilitas yang mumpuni untuk karantina pengidap virus corona. Sehingga mereka perlu meminta bantuan Indonesia dalam melakukan hal itu. Sementara, Indonesia merupakan negara yang memiliki kapasitas melakukannya.
“Semoga bisa di mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas mumpuni, tidak punya apa-apa, oleh karena itu kita minta kalau bisa seperti Indonesia atau negara-negara lain untuk melakukan karantina,” kata Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, dikutip dari cnnindonesia.com, Rabu (05/02/2020).
Lebih jauh, Presiden pertama Timor Leste ini berharap Indonesia bisa membantu mereka. Sebab jika tidak, maka warga negara mereka tidak akan bisa dievakuasi
Xanana percaya, Indonesia akan memberikan bantuan ke Timor Leste. Karena punyaa pengalaman dalam menghadapi wabah virus.
“Saya percaya karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini,” ucap dia.
Diketahui sebelumnya, Timor Leste mulanya meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengkarantina 17 mahasiswa mereka yang akan dipulangkan dari China di Bali
“Ada permintaan dari Timor Leste untuk memberikan fasilitas karantina di Bali sebanyak 17 mahasiswa Timor Leste yang sekarang ada di China dan akan kembali ke Timor Leste,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) kepada wartawan belum lama ini.
Akhirnya Pemprov Bali masih memproses surat yang dikirim pihak pemerintah Timor Leste. Dalam permohonannya, pemerintah Timor Leste meminta ke-17 warganya ditangani untuk antisipasi virus Corona selama 2-3 minggu. (*)
Komentar