BATAM – Setelah proses evakuasi jasad yang diduga korban jatuhnya pesawat M-28 Sky Truck Polri dibawa ke RS Bhayangkara Batam, Nongsa, terus dilakukan hingga Minggu (4/12/2016) sore. Sebanyak empat kantung jenazah dan satu box yang berisi bagian tubuh korban sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Batam.
Sampai saat ini belum diketahui jasad siapa dan berapa jumlah korban yang sudah dievakuasi. Proses identifikasi korban harus melalui proses DNA yang diperkirakan memakan waktu dua minggu.
“Data manifes di kepolisian hampir lengkap hanya saja untuk hambatan tergantung pada data lapangan dari temuan tubuh,” ujar Kabid Dokes Polda Kepulauan Riau, AKBP Djarot Wibowo.
Baca Juga :
Pihaknya berharap tubuh korban ditemukan utuh agar proses identifikasi berjalan mudah. Tim Polda Kepri sudah membentuk tim DVI khusus untuk menangani korban pesawat Polri Skytruck M-28 P4021 yang jatuh di perairan Dabo, Lingga.
“Kami sudah mengumpulkan data ante mortem. Pengumpulan data ante mortem yaitu berupa sampel DNA yang sudah dikerjakan di daerah-daerah Polda dan hampir sempurna,” tambah Djarot.
Tim DVI Polda Kepri nanti akan dibantu ahli DNA dari Mabes Polri yang tiba di Batam, Senin (5/12/2016) hari ini. Begitu juga ahli forensik senior dari Mabes Polri.
Seperti diketahui, jumlah korban pesawat jatuh berjumlah 13 orang. Jika dilihat dari serpihan barang milik korban dan potongan tubuh para korban yang tidak utuh lagi, kuat dugaan pesawat milik Polri tersebut meledak diudara sebelum jatuh dilaut. (*)
Komentar