LINTASTERKINI.COM — Kudeta militer terhadap pemerintahan resmi hasil pemilu demokratis yang terjadi di Myanmar menjadi perhatian Presiden AS, Joe Biden. Dia kembali menyerukan kepada militer negara di kawasan ASEAN itu agar segera melepas kekuasaan dan membebaskan para pemimpin sipil serta aktivis yang ditahan dalam kudeta awal pekan ini.
Biden mengatakan Amerika Serikat bersama sekutu dan mitra untuk menangani pengambilalihan jenderal di Myanmar, dimana mereka menangkap pemimpin terpilih dan peraih Nobel Aung San Suu Kyi serta warga sipil.
Biden menegaskan, tidak ada keraguan bahwa kekuatan demokrasi tidak pernah berusaha mengesampingkan keinginan rakyat atau berusaha untuk menghapus hasil pemilu yang kredibel. Untuk itu, dia meminta militer Myanmar segera mengembalikan kekuasaan kepada para pemimpin yang terpilih secara demokratis melalui hasil pemilu.
Baca Juga :
“Menyerahkan kembali kekuasaan kepada para pemimpin yang terpilih secara demokratis tak bisa ditawar-tawar lagi. Militer Myanmar harus melepaskan kekuasaan yang mereka rebut dan membebaskan para pendukung dan aktivis serta pejabat yang mereka tangkap, mencabut pembatasan telekomunikasi dan menahan diri dari kekerasan,” tegas Presiden AS, Joe Biden.
Sebagaimana diketahui bahwa Komandan Angkatan Darat Myanmar, Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pada Senin (1/2/2021). Dia berdalih pengambilalihan kekuasaan disebabkan ada ketidakberesan dalam pemilihan November 2020 lalu, yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi secara telak.
Namun dalih dari Komandan Angkatan Darat negara itu, Min Aung Hlaing sama sekali tak mendasar. Pasalnya, Komisi pemilihan negara tersebut mengatakan pemungutan suara itu adil.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan dari penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, yang berbicara melalui telepon dengan duta besar dari negara-negara ASEAN, dimana Myanmar juga berada di dalamnya. Dalam pernyataannya, Sullivan menyampaikan keprihatinan mendalam Presiden Biden mengenai kudeta di Myanmar.
“Presiden Joe Biden juga menyatakan penghargaan atas perhatian negara-negara ASEAN terhadap krisis ini, dengan mencatat pentingnya dukungan regional untuk segera memulihkan demokrasi di Myanmar,” kata Sullivan dalam pernyataan itu.
Sullivan juga menggarisbawahi komitmen pemerintahan Biden untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN. Termasuk dalam memerangi perubahan iklim, menangani pandemi COVID-19, mempromosikan pemulihan ekonomi dan memajukan keamanan maritim. (*)
Komentar