
Rumah dan warung internet (warnet) keluarga pelaku pembunuh pak RT dan anaknya di Jl Batua Raya, Makassar dirusak massa, Kamis (07/03/2013).
MAKASSAR – Setelah mengantar jenazah Syarifuddin Daeng Taba (60) dan anaknya, Hamzah (23), kerabat korban yang berjumlah ratusan orang langsung membalas dendam. Mereka melakukan penyerangan dan perusakan rumah serta tempat usaha keluarga pelaku di Jalan Batua Raya, Kecamatan Panakukang, Kamis (7/3/2013) sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca Juga :
Korban yang adalah Ketua RT 01/RW 5 Kelurahan Batua Raya, Kecamatan Manggala, Makassar beserta anaknya dikebumikan di pemakaman umum Bonto Bila, tak jauh dari rumahnya seusai shalat suhur.
Saat rombongan keluarga, tetangga dan kerabat korban pulang, mereka langsung melakukan penyerangan dan perusakan rumah pelaku di Jalan Batua Raya Kecamatan Panakkukang, Makassar, yang hanya dibatasi dengan jalan poros. Beruntung, rumah dalam keadaan kosong.
Keluarga Onneng telah terlebih dahulu diamankan oleh aparat kepolisian ke tempat lain. Meski begitu, massa tetap merusak rumah korban. Akibatnya, semua kaca jendela pecah, pintu utama dirusak, serta seluruh isi rumah dihancurkan. Tak puas, hanya merusak rumah, massa pun merusak warung internet EAnet milik kakak ipar tersangka yang hanya berjarak 50 meter.
Massa merusak sekitar 10 unit komputer dan mengobrak-abrik seisi warnet keluarga pelaku. Tak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Aksi massa mereda setelah aparat kepolisian dari Polsekta Manggala, Polsekta Panakukang dan Polrestabes Makassar turun ke lokasi kejadian. “Usai melakukan aksinya para pelaku melarikan diri. tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, semua komputer yang berada di samping rumah kerabat pelaku dihancurkan. Tidak hanya itu rumah kerabat korban juga dirusak semua kaca jendela dipecahkan. Kasusnya masih dalam penyelidikan dan belum ada yang ditangkap pelakunya,” kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro Nusantoro, yang ditemui di lokasi kejadian.
Seperti diberitakan, peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan warga Batua Raya bermula, ketika Hamzah datang menemui pelaku untuk menyelesaikan masalah di antara mereka. Adu mulut pun terjadi. Selanjutnya muncul Syarifuddin yang membela anaknya. Ujungnya, Onneng menikam keduanya dengan menggunakan badik.(kpc)
Komentar