Logo Lintasterkini

Mayjen TNI Agus Surya Bakti : Waspadai Munculnya ‘Proxy War’

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 07 April 2017 21:34

Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.

MAKASSAR – Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser. Dimana saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara semakin kecil.

Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah satunya adalah proxy war, yang tidak melalui kekuatan militer. Tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Proxy war itu, tidak melalui perang militer, tetapi berbagai aspek kehidupan, baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum,” jelas Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti saat memberikan kata sambutan disela acara gaplek bersama bertempat di Lapangan Golf Kodam XIV Hasanuddin, Jumat, (7/4/2017).

Agus menjelaskan, proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari konfrontasi dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.

“Dalam proxy war, tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. Dilakukan non state actor, tetapi dikendalikan pasti oleh sebuah negara,” imbuh Agus.

Indikasi proxy war di Indonesia, antara lain adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.

Menurut Agus, ada banyak negara yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia melalui proxy war. Hal tersebut terjadi karena kesuburan tanah Indonesia, posisi geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayan alam hayati dan non hayati yang luar biasa.

“Kita harus bijak dan bersatu karena ancaman kedepan semakin kompleks dan nyata. Kita perlu antisipasi sejak dini,” ujar Agus. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...