MAKASSAR — Padatnya pengunjung dan sempitnya ruang gerak di dalam Pasar Senggol, membuat Direksi PD Pasar Makassar Raya mulai memberlakukan rekayasa jalur keluar masuk bagi pengunjung. Rekayasa jakur dilakukan dengan menerapkan sistim satu arah.
Hal ini dilakukan untuk mengurai kerumunan warga sesuai Surat Edaran (SE) Walikota Makassar Nmor:.443.01/191/S.Edar/Kesbangpol/V/2021 tanggal 04 Mei 2021 Tentang Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada Masa Covid-19 di Kota Makassar.
Adapun rekayasa jalur yang akan diberlakukan di Pasar Senggol guna mengurai kepadatan pengunjung, yakni sebagai berikut:
Baca Juga :
1.Jalur Jl. Cenderawasih
Pengunjung dari arah Jl. Cenderawasih pintu masuk melalui lorong sebelah Utara dan pintu keluar melalui lorong sebelah Selatan.
2. Jalur Jl. Hati Murni
Pengunjung dari arah Jl. Nuri bagian belakang Pasar Senggol memasuki Jl. Hati Murni, pintu masuk dari arah lorong sebelah Selatan dan pintu keluar dari lorong sebelah Utara.
3.Jalur Tengah
Jalur Tengah adalah jalur bukaan jalan tiap lorong antara Jl. Cenderawasih dan Jl. Nuri. yakni Jl. KS Tubun dan Jl. Hati Senang. Kedua Jalur bukaan jalan ini akan menjadi alternatif pengunjung untuk berputar arah mengikuti pola yang sudah ditentukan.
4.Tutup oukul 22.00 Wita
Sebagaimana SE Walikota Makassar tersebut, seluruh aktifitas tempat perbelanjaan ditutup pada pukul 22.00 Wita, termasuk aktifitas jual beli di Pasar Senggol. Biasanya menjelang lebaran pasar ini buka hingga dini hari.
5.Aturan rekayasa jalur ini mulai berlaku pada H-6.
Kepala Unit Pasar Sambung Jawa (Senggol) Muh. Yusran, Jumat (7/5/2021) mengatakan aturan rekayasa jalur ini adalah untuk pertama kalinya diterapkan di pasar Senggol.
“Ini aturan yang pertama kali mau diterapkan di Pasar Senggol supaya pengunjung tidak lagi baku senggol-senggolan mi,” ucap Yusran.
Harapannya dengan diberlakukannya aturan ini, maka kepadatan pengunjung dapat diurai. Selain itu juga, pengunjung tentu akan lebih mudah dikontrol.
“Harapan kita dengan adanya aturan ini semua kerumunan pengunjung dapat kami urai dan mudah dikontrol. Nantinya akan kami tempatkan beberapa petugas berjaga- jaga di tiap lorong Pasar Senggol,” tambah dia.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya, Basdir, SE menyarankan selain diberlakukannya sistim satu pintu tersebut, ia berharap tiap Kepala Unit Pasar diminta memasang spanduk himbauan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes). Himbauan itu dipasang di beberapa titik yang mudah terlihat.
“Sebaiknya kepala-kepala oasar memasang spanduk himbauan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sekaligus memasang surat edaran Walikota dalam bentuk baliho besar agar pedagang dan pengunjung juga bisa melihat,” pesan Basdir.
Ia berharap juga sistim satu arah di Pasar Senggol ini bisa diterapkan di Makassar Mall dan Pasar Butung.
“Kita mau Pasar Senggol jadi percontohan. Kalau ini berhasil kita coba terapkan di pasar lain seperti Makassar Mall dan Pasar Butung,” pungkasnya. (*)
Komentar