BALI – Dalam era digital, adopsi teknologi di dunia pendidikan menjadi faktor penting untuk mendukung efektivitas pembelajaran dan administrasi sekolah. Meskipun bagi sebagian pendidik yang belum terbiasa, penerapan teknologi bisa menjadi tantangan, pandemi COVID-19 telah mempercepat proses transformasi digital ini. Kini, banyak sekolah yang beradaptasi, seperti yang dilakukan oleh SMKN 3 Denpasar, yang berhasil mengintegrasikan platform digital untuk mendorong efisiensi dan transparansi administrasi.
Sekolah tersebut memanfaatkan platform ARKAS dan SIPLah dalam mengelola keuangan dan administrasi pendidikan. Menurut Kepala SMKN 3 Denpasar, Agung Wijayaputra, penggunaan ARKAS telah mempermudah sekolah dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta pelaporan keuangan yang lebih transparan dan efisien.
Baca Juga :
“Kami kini lebih mudah dalam melakukan pelaporan dan perencanaan anggaran berkat penggunaan ARKAS. Semua sudah terdigitalisasi, tidak ada lagi proses manual, dan ini mendorong transparansi,” ujarnya dalam acara Gateways Study Visit Indonesia 2024.
I Dewa Ayu Sri Ratna, Sub-Koordinator Administrasi SMKN 3 Denpasar, menambahkan bahwa proses adaptasi dengan platform ini pada awalnya cukup mengejutkan. Namun, dengan adanya panduan dan pendampingan, transisi penggunaan teknologi berjalan lebih lancar.
Tidak hanya di SMKN 3 Denpasar, transformasi serupa juga terjadi di SMPN 9 Denpasar. Kepala sekolah Ni Wayan Raiyani bercerita bahwa pandemi menjadi momen penting bagi sekolahnya dalam memulai penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Para guru senior diberikan program mentoring untuk mempercepat adaptasi teknologi dan memanfaatkan platform digital guna menciptakan konten pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
“Pandemi memaksa kami untuk beradaptasi dengan teknologi, terutama bagi guru senior. Walaupun tantangan di awal cukup besar, kami memahami pentingnya teknologi dalam mempercepat inovasi pengajaran. Oleh karena itu, kami terus melanjutkan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar,” ujar Ni Wayan Raiyani.
Transformasi pendidikan berbasis teknologi ini sejalan dengan visi yang didorong oleh UNESCO dan UNICEF. Dalam konferensi pers Gateways Study Visit Indonesia 2024, Frank van Cappelle, Lead UNICEF Gateways, menekankan pentingnya ekosistem teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta memberikan lebih banyak waktu bagi pendidik untuk fokus pada interaksi yang lebih mendalam dengan siswa.
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Iwan Syahril turut menyampaikan bahwa teknologi telah membantu banyak sekolah beradaptasi, dan sulit rasanya untuk kembali ke sistem manual. Ia juga menggarisbawahi pentingnya perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan.
“Jika kita melihat dari sudut pandang yang positif, kita dapat melihat sejauh mana transformasi yang telah dilakukan. Kolaborasi antara seluruh aktor pendidikan sangat penting dalam mencapai pendidikan yang lebih baik,” tuturnya.
Dengan adopsi teknologi yang semakin luas di sekolah-sekolah Indonesia, transformasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengikuti jejak yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. (*)
Komentar