MAKASSAR – Tragedi meninggalnya Zaenal Abidin pasca terkena Handy Talky (HT) milik oknum anggota Satlantas Polres Bulukumba terus menuai simpatik. Kali ini, Ikatan Pelajar Mahasiswa Bulukumba Koordinator Perguruan Tinggi Universitas Muslim Indonesia (IPMAH Bulukumba KPT-UMI) turun ke jalan menyikapi peristiwa tersebut, Selasa (7/11/2017) siang di bawah jembatan Flyover, Makassar.
Aksi yang dimotori Andi Amrul NR, mahasiswa Fakultas Hukum UMI ini menuntut agar Kapolres Bulukumba dan Kasat Lantas Polres Bulukumba bertanggungjawab atas peristiwa itu. Bahkan, massa yang tidak lebih dari 25 orang itu meminta Kapolda Sulsel untuk mencopot Kapolres dan Kasat Lantas Polres Bulukumba.
“Kami mendesak agarada tindakan yang dilakukan terhadap Kapolres dan Kasat Lantas Polres Bulukumba. Kalau bisa, kedua perwira itu dicopot saja,” ujar Andi Amrul dalam orasinya.
Baca Juga :
Ia mengaku, kedua perwira tersebut tidak berhasil dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya memimpin anggotanya untuk menjadipelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Terbukti dengan adanya dugaan penganiayaan terhadap warga saat operasi zebra 2017 berlangsung yang berakibat korban meninggal dunia.
“Stop tindakan represifitas aparat kepolisian terhadap masyarakat. Kami meinta pihak Propam Polda Sulsel mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan oleh oknum aparat terhadap masyarakat dikabupaten bulukumba,” tandasnya lagi.
Usai melakukan orasi, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. (*)
Komentar