JAKARTA – Perombakan kabinet Jokowi-JK yang sedang hangat terasa pula di Sulawesi Utara (Sulut), Jerry Lumele (JL) MBA menjadi nama yang menjadi perbincangan hangat pula di Sulut. Jerry yang merupakan Tokoh Muda Sulut digadang-gadang akan menjadi Kepala BKPM dalam kabinet Jokowi-JK tersebut.
Menurut Ketua Forum Gerakan Pemuda Sulut (FGPS) Steven Youce P yang juga salah satu aktifis Sulut menyuarakan figur JL yang berdarah Sulut di akomodir masuk kabinet Presiden Jokowi -JK. Alasanya, figur JL mempunyai segudang pengalaman dalam hal melobi, memilah dan membawa investor yang kredibel ke Indonesia.
“Selain mumpuni dan brilian, ia ternyata juga salah satu penggagas Program Hari Santri Nasional yang telah berhasil diresmikan oleh Presiden Jokowi 2 tahun lalu”, jelas Steven.
Baca Juga :
Sementara itu, menurut beberapa narasumber dari investor besar asal China, Rusia dan Timur Tengah menyatakan bahwa pihaknya akan merasa lebih aman dan nyaman berinvestasi di Indonesia jika figur JL dijadikan sebagai Menteri Investasi atau Kepala BKPM.
JL yang pernah menjadi anak buah Luhut Panjaitan di Kantor Staf Presiden, saat ini sedang berada di China dalam kunjungan ke beberapa investor besar. Investor besar itu antara lain Junlebao Dairy Co.Ltd yang merupakan pabrik susu terbesar di China dan sudah berlabel halal.
Berdasarkan sumber yang tak ingin disebutkan, JL sedang bernegosiasi agar pabrik susu ini segera membuat pabrik di Indonesi beserta lahan ternak sapi perah di dalam negeri. Disamping itu pula, pabrik itu akan mendonasikan susu buat sejuta anak yatim piatu, anak terlantar dan anak dari keluarga fakir miskin di Indonesia.
Selain itu juga JL akan memboyong bos-bos pabrik mobil listrik, pabrik galangan kapal, property, industri perikanan serta infrastruktur juga disektor Parawisata asal negri tirai bambu ini untuk ber investasi di Indonesia.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukan jika Presiden Jokowi mengangkat dirinya menjadi menteri investasi / Kepala BKPM, Jerry menjelaskan bahwa dalam hal mengabdi membangun negeri dan mendukung Program Pemerintah Jokowi-JK tidak harus menjadi menteri. (*)


 
                             
                     
                     
                     
                    
Komentar