TINGGINYA angka kasus Covid-19 belakangan membuat tingkat keterisian sejumlah rumah sakit hampir mendekati 90%. Melihat kejadian ini, pentingnya untuk mengambil tindakan pencegahan yang perlu dilakukan. Teruntuk orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala (OTG), cukup menjalani isolasi mandiri untuk menyembuhkan diri dan meminimalisir, serta mencegah penyebaran baik diluar dan didalam rumah.
Isolasi mandiri sebisa mungkin dilakukan secara terpisah dengan area aktivitas keluarga dirumah. Pasien juga disarankan untuk memiliki kamar tidur dan kamar mandi terpisah dengan yang lain. Bedakan juga peralatan makan dan minum yang digunakan. Selama isolasi mandiri, pasien juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter secara daring dan disarankan untuk selalu memantau gejala demi mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk memantau perkembangan, pasien juga disarankan memiliki sejumlah alat kesehatan selama masa isolasi mandiri, salah satunya inhaler.
Dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Dr. Adam Prabata menyebutkan setidaknya ada sejumlah perangkat yang esensial untuk disediakan dirumah saat menjalani isolasi mandiri Covid-19. “Kalau setahu saya yang penting dirumah itu kalau konteks nya alat pemeriksaan adalah pulse oximeter, termometer, inhaler dan beberapa necessities basic seperti sabun, etc”, kata Dr. Adam saat dihubungi oleh salah satu Publikasi terbesar di Indonesia.
Baca Juga :
Jika disebutkan peralatan apa yang harus disiapkan itu listnya akan banyak sekali, namun beberapa barang dibawah diyakinkan sangat dan memang dibutuhkan untuk menjaga diri serta orang-orang sekitarmu:
1. Masker Medis
Sudah tak perlu dipungkiri lagi, anda yang menjalani isolasi mandiri wajib menggunakan masker saat kebetulan harus berada di area luar kamar isolasi. Masker yang dipakai disarankan menggunakan masker medis yang memiliki efektivitas menyaring 30-95% partikel
2. Pulse Oximeter & Termometer
Demam menjadi salah satu gejala umum infeksi virus Corona. Pada umumnya, dunia medis menyepakati bahwa suhu tubuh normal berada di kisaran 36,1 – 37,2 derajat celcius. Diatas itu, seorang pasien Covid-19 bisa dikatakan mengalami demam ringan.
Pada umumnya, anda disarankan untuk tidak mengecek suhu tubuh setelah berolahraga, mandi dan 20-30 menit setelah makan atau minum. Pasien dianjurkan untuk rutin mengecek suhu tubuh pagi dan sore menjelang malam, karena waktu itu dimana suhu tubuh mencapai angka paling tinggi.
Selain termometer, pulse oximeter merupakan sebuah alat yang berguna untuk mengetahui kadar saturasi oksigen seseorang. Seperti yang sudah anda ketahui, Covid-19 bisa menimbulkan gejala sesak napas dan demam pada penderitanya secara tidak terduga.
Tingkat saturasi oksigen dikatakan normal jika berada di antara 95-100%. Anda perlu waspada jika tingkat saturasi oksigen berada di bawah 95%. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen. Berbagai jenis oximeter juga tersedia di pasaran. Selalu gunakan oximeter saat dalam keadaan istirahat demi mendapatkan hasil yang akurat.
Kedua alat ini sungguh penting untuk mengetahui perkembangan kondisi penderita, apakah stabil atau mengalami penurunan. Dr Adam menganjurkan bahwa pemantauan kondisi melalui kedua alat ini sebaiknya dilakukan secara konsisten pada waktu yang sama
“Keduanya sebaiknya dilakukan pemeriksaan setiap pagi dan hasilnya dicatat. Sebetulnya gak ada aturan pasti harus pagi atau sore harinya. Ini untuk pengingat saja, mau lebih sering juga bisa”, jelasnya.
3. Kebutuhan Standar Lain nya
Anda tak bisa pungkiri bahwa, terkadang anda bisa mengalami keluhan tertentu selama dirumah, misalnya gatal-gatal karena alergi, batuk, pilek atau rumah terasa lembab dan sebagainya.
Untuk mengantisipasinya, ada beberapa kebutuhan peralatan standar yang sebaiknya selalu tesedia di rumah, yaitu semprotan desinfektan, sabun cuci tangan, tisu, pelembab dan pembersih udara, serta sarung tangan sekali pakai.
4. Inhaler
Inhaler adalah salah satu pengobatan umum yang digunakan oleh pengidap asma. Ternyata selain membantu meredakan gejala asma. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa steroid yang terkandung dalam inhaler berpotensi untuk mempercepat penyembuhan pengidap Covid-19
Hal ini dibuktikan oleh Peneliti Inggris, Sir Graham Brady dari kelompok pemulihan Covid-19 Anggota Parlemen Konservatif. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inhaler steroid pada pengidap asma dan PPOK mengurangi reseptor yang memungkinkan Sars-Cov-2 masuk ke paru-paru dan dari sini, menunjukkan bagaimana ini mungkin bisa mencegah replikasi virus. Ditambah lagi, inhaler juga bisa bekerja untuk orang-orang dari segala usia dan terlepas dari apakah orang tersebut memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya atau tidak.
Oleh karena itu, Brady berharap praktisi medis di seluruh dunia mungkin dapat mempertimbangkan penelitian ini ketika membuat keputusan pengobatan, karena dalam penelitian terbatas telah memberikan bukti mendukung. Itulah sedikit penjelasan mengenai inhaler asma untuk mengobati Covid-19. Bila anda ingin membeli barang keperluan medis lain yang diperlukan, seperti inhaler, bisa langsung beli di Blibli. Tidak perlu keluar rumah, anda tinggal order saja lewat aplikasi atau web, dan pesananmu akan sampai dalam waktu cepat. Yuk download aplikasi Blibli sekarang juga di App store dan google play.
5. Alat medis Pendukung Sesuai Komorbid
Bagi pasien tanpa komorbid, keempat alat kesehatan di atas sudah cukup untuk memantau kondisi kesehatan selama menjalani isolasi dirumah. Namun, pasien dengan komorbid akan membutuhkan alat kesehatan tambahan yang bertugas untuk mengontrol kondisinya.
Pasien dengan hipertensi, misalnya, mereka disarankan untuk memiliki alat pengukur tekanan darah. Sementara pasien dengan komorbid diabetes disarankan untuk menyiapkan alat glukometer untuk mengecek kadar gula darah secara rutin selama perawatan isolasi mandiri. (*)
Komentar