MAKASSAR – Sebagai salah satu kota metropolitan, Kota Makassar merupakan salah satu kota yang memiliki permasalahan sosial yang cukup kompleks. Namun di bawah kepemimpinan Danny-Ical dengan usungan visi mewujudkan Kota Makassar sebagai kota dunia yang nyaman bagi semua, mampu membawa Makassar mencapai indeks kebahagiaan di atas indeks kebahagiaan Propinsi Sulawesi Selatan dan nasional.
Demikian terungkap pada ekspose hasil penyusunan indeks kebahagiaan kota Makassar yang digelar di Hotel Sahid Makassar, Rabu (7/10/2015). Disebutkan bahwa indeks kebahagiaan kota Makassar mencapai 75,21. Sementara Propinsi Sulawesi Selatan dan Nasional hanya diangka 69,80.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, dalam sambutannya mengungkapkan adanya standar indeks kebahagiaan yang telah terukur tahun ini menjadi acuan mengukur keberhasilan kinerja pemerintahan Danny-Ical dalam membawa kota Makassar sebagai kota dunia yang nyaman bagi semua.
Baca Juga :
“Untuk pertama kalinya Makassar mengukur indeks kebagiaan masyarakatnya, sehingga kedepan diharapkan dalam penyusunan RPJMD dapat lebih terarah, dan hasil outputnya pun lebih nyata dirasakan oleh masyarakat,” ujar Deng Ical.
Menurut Deng Ical, tingkat kebahagiaan seseorang sangat memberi pengaruh dalam peningkatan kinerjanya, sehingga akan lebih produktif, dimana setiap aparat akan menyadari tanggung jawabnya bukan hanya sebatas tupoksi formal tetapi juga memiliki tupoksi sosial sebagai bagian dari masyarakat.
Sementara itu, Ahmad Silaban dari CRC sebagai lembaga independent yang digunakan untuk mengukur indeks kebahagiaan kota Makassar mengungkapkan dalam pengukuran menggunakan sepuluh komponen yakni dari segi kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingungan serta kondisi keamanan, yang diukur sebagai satu kesatuan melalui survey kepada masyarakat kota Makassar.
Dari hasil survey tersebut menunjukkan komponen pendidikan berada di peringkat terendah pada angka 64,67 persen, sedangkan komponen tertinggi adalah keharmonisan keluarga.
“Jika melihat kondisi perekonomian secara nasional, Makassar mampu mengalami peningkatan ekonomidiatas 9,5 persen, dan hal ini menjadi salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan masyarakat kota Makassar, yang juga berdampak pada peningkatan indeks kebahagiaan,” tambahnya. (*)
Penulis : Azho
Komentar