JAKARTA – Juru bicara dan konselor politik Kedubes China untuk Indonesia, Qiu Xinli meyakini jika Indonesia bisa menang melawan pandemi covid-19 saat ini.
Qiu dalam konferensi pers virtualnya bilang, otoritas China memberi apresiasi memandang penanganan pandemi virus corona di Indonesia sejauh ini.
Sebagaimana China sebagai negara yang menjadi lokasi awal terdeteksinya wabah virus itu, telah berhasil mengendalikan penularannya.
Baca Juga :
“Sejak tahun 2020, menghadapi pandemi covid-19, pemerintah dan rakyat Indonesia mengambil banyak tindakan dalam penanganan pandemi covid-19 dan sudah mendapat banyak hasil. Terhadap itu Tiongkok menyampaikan apresiasi,” ucap Qiu dalam keterangannya, Selasa (09/02/2021).
“Kami yakin bahwa akhirnya Indonesia pasti akan menang melawan pandemi,” lanjut dia menegaskan.
Qiu juga menyatakan, jika otoritas China akan terus membantu dan membagikan pengalaman kepada Indonesia dalam menghadapi pandemi covid-19.
“Ke depan, ahli kesehatan pihak Tiongkok akan terus membagikan pengalaman kami dalam penanganan pandemi, pengobatan pasien dan vaksinasi,” ujarnya.
Kerja sama antara China dan Indonesia, kata Qiu, juga akan terus ditingkatkan. Salah satunya dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai ‘pusat produksi vaksin di kawasan’.
“Kedua pihak akan terus mendorong kerjasamanya di penelitian, pembelian dan produksi vaksin, dan bersama menjadikan Indonesia pusat produksi vaksin di kawasan, tidak hanya memenuhi keperluan domestik, tetapi juga membantu kawasan dan negara-negara berkembang lainnya,” tuturnya.
Diketahui, sejauh ini Indonesia telah mencatat lebih dari 1,1 juta kasus covid-19, dengan 31 ribu lebih kasus kematian.
Sementara China menurut Xinhua News Agency, mencatat lebih dari 89 ribu kasus Corona di wilayahnya, dengan 4.636 kematian. Pada awal pekan ini, otoritas China tidak mencatat kasus penularan lokal baru namun mencatat 14 kasus impor yang penularannya terjadi di luar negeri.
Qiu dalam pernyataannya juga menyebut prinsip dan standar yang diterapkan otoritas China berhasil menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan Corona.
Otoritas China, lanjutnya, terutama Wuhan (titik nol corona) menerapkan pemeriksaan ketat dengan standar ‘tanpa meninggalkan satu pun keluarga atau orang’. Itu demi memastikan tidak ada satu orang pun yang tertinggal sehingga memastikan tidak ada sumber penularan potensial.
Standar itu ditambah dengan penutupan dan pengendalian transportasi ketat, khususnya di Provinsi Hubei dan Wuhan, menurut Qiu, telah memutus rantai penularan.
“Dengan tindakan-tindakan penanganan paling ketat dan paling menyeluruh di atas, kami berhasil mengkontrol sumber penularan dan memutuskan rantai penularan,” tutupnya. (*)
Komentar