GOWA – Kasdam XIV Hasanuddin, Brigjen TNI Budi Sulistijono, Jumat (9/3/2018), sekira pukul 14.00 Wita, membuka kegiatan pelatihan Muballigh dan Muballighah angkatan VIII se-Indonesia Indonesia Timur di Pakatto Gowa. Dalam sambutannya, Budi Sulistijono, berharap, melalui kegiatan pelatihan Muballigh dan Muballighah dapat melahirkan Dai yang progresif, memiliki kompetensi dalam berdakwah dan menjadi pencerah serta pelopor dalam menghidupkan dakwah di masyarakat.
“Selain itu, kegiatan ini sekaligus sebagai sarana yang efektif untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antara Kodam XIV/Hasanuddin dengan para Muballigh dan Muballighah se-Kawasan Indonesia Timur, termasuk jamaah Masjid Al Markaz Al Islami,” ujar Budi Sulistijono.
Pelatihan ini memiliki manfaat yang sangat besar sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan dan pemahaman para Muballigh-Muballighah. Sehingga nantinya lebih mahir dalam berinteraksi dengan masyarakat untuk menyampaikan dakwah Islami melalui pembinaan spiritual keagamaan kepada masyarakat.
Baca Juga :
“Kita semua berharap, para peserta dapat mengembangkan peta pemikirannya dalam berdakwah di tengah-tengah umat guna peningkatan wawasan dan membangun masyarakat yang beradab didasarkan pada nilai-nilai keislaman yang universal,” terangnya.
Dia menambahkan, melalui pelatihan ini, nantinya para Muballigh-Muballighah bukan hanya mampu menyampaikan ceramah Islami kepada para jamaah, akan tetapi juga memahami dan dapat mengimplementasikan ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Karena sesungguhnya ajaran Islam, kata dia, merupakan sumber nilai-nilai Pancasila.
Kasdam XIV Hasanuddin Brigjen TNI Budi Sulistijono lebih lanjut mengatakan, perlu disadari, Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan yang berbeda-beda, agar saling memahami dan menghormati, sehingga keragaman atau kemajemukan itu menjadi potensi yang hebat untuk kelangsungan hidup manusia menjadi lebih baik. Hal itu, menegaskan bahwa Islam dan Indonesia adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan, karena agama Islam merupakan substansi dari negara Pancasila.
“Dengan melihat kemaslahatan dari pelatihan ini, maka saya minta kepada para peserta agar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat dan disiplin yang tinggi, sehingga diakhir pelatihan nanti diharapkan dapat meningkatkan skill para Muballigh-Muballighah, tidak hanya dalam berdakwah akan tetapi juga mampu menguasai teknik-teknik memupuk mental audiens,” paparnya. (*)
Komentar