PALU – Guna mempercepat pemenuhan kebutuhan terhadap 8 (delapan) desa yang disinyalir masih terisolir, TNI AL menggunakan kapal perang untuk dijadikan sebagai gudang transit bantuan logistik. Bantuan ini yang akan disalurkan kepada para korban bencana alam gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Bantuan logistik tersebut, terutama untuk mempercepat pendistribusian ke 8 (delapan) desa yang masih terisolir. Adapun delapan desa yang masih terisolir di Kabupaten Donggala dan Sigi yaitu di kecamatan Balaesang Tanjung terdapat 3 desa, kecamatan Sirenja terdapat 2 desa dan Balaesang terdapat 3 desa.
Danlantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H, M.Tr (Han), sekaligus sebagai Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) mengatakan, untuk pendistribusian logistik pengungsi, TNI AL akan menggunakan kapal sebagai gudang transit di laut dan di pelabuhan terdekat.
Baca Juga :
“TNI AL juga menempatkan sejumlah personel Marinir dari Pasmar 2 untuk menempati wilayah sektor Pantoloan sampai Kecamatan
Balaesang Tanjung untuk membantu penyaluran bantuan, serta mengamankan pendistribusian bantuan,” ujarnya.
Dia menambahkan, usaha seperti ini akan dilakukan untuk mengefektifkan pengangkutan bantuan oleh TNI AL agar semua daerah yang terisolir bisa mendapatkan barang bantuan dengan cepat.
“Pendistribusian barang harus secepatnya dilakukan, sehingga bantuan bisa maksimal, merata serta tepat sasaran kepada yang membutuhkannya,” kata Dwi Sulaksono. (*)
Komentar