Logo Lintasterkini

Warga Korban Gempa Palu Diimbau tak Eksodus

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 09 Oktober 2018 22:04

Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayjen TNI Tri Suwandono memberi keterangan pers.
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayjen TNI Tri Suwandono memberi keterangan pers.

JAKARTA – Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayjen TNI Tri Suwandono menghimbau masyarakat yang sebelumnya meninggalkan Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, agar segera kembali. Dia juga berpesan agar masyarakat yang ingin meninggalkan Palu dan Donggala agar tetap berada di Sulawesi Tengah.

Hal tersebut disampaikan Panglima Kogasgabpad, Mayjen TNI Tri Suwandono di hadapan awak media saat menggelar jumpa pers di posko bencana alam Palu dan Donggala di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Senin (8/10/2018). Dia mengatakan, saat ini tercatat hampir 75.000 warga Palu, Donggala dan Sigi yang meninggalkan Sulawesi Tengah.

“Tujuan mereka beragam, mulai dari Makassar, Kendari, Gorontalo, Jakarta, Bandung, dan lain-lain,” ucapnya.

Tri Suwandono menghimbau masyarakat jangan melakukan eksodus (pindh daerah) karena ekonomi sudah berjalan baik, bank-bank telah dibuka, rumah sakit telah operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih mulai normal, dan lain-lain.
“Mari kita membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi. Hashtag-nya #sultengbangkit,” ujarnya.

Dia mengatakan, organisasi militer yang dipimpinnya memiliki tugas menjalankan komando gabungan dan memadukan ketiga angkatan TNI, bersama-sama dengan instansi sipil dan pemerintahan, khususnya pada penemuan korban-korban bencana dan memulihkan perekonomian. Saat ini pusat-pusat perekonomian masyarakat di Palu mulai lebih menggeliat dan normal kembali.

Menurut Mayjen TNI Tri Suwandono, organisasi Kogasgabpad bersifat sementara, namun dapat beroperasi tanpa batas waktu atau sampai sudah tidak dibutuhkan lagi. Dikatakannya, memang kalau dilihat kondisi darurat hanya dua minggu, namun yang menjadi prioritas adalah bagaimana menolong masyarakat yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami terlebih dahulu.

“Selain itu, yang menjadi prioritas kita adalah menembus beberapa akses jalan yang sebelumnya belum bisa ditembus, maka akan kita tembus. Kalau tanggap darurat sampai 11 Oktober, hal itu bisa diperpanjang berdasarkan perintah dari komando atas yaitu Bapak Presiden RI, Wakil Presiden RI, Kementerian dan lembaga terkait. Kita TNI selalu siap,” tegasnya.

Disisi lain, Panglima Kogasgabpad ini menyampaikan bahwa guna mempercepat proses evakuasi, pencarian, dan pendistribusian logistik pascagempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala dan sekitarnya, Pemerintah meminta bantuan masyarakat untuk menyampaikan informasi jika menemukan korban dan pengungsi yang masih belum terjangkau oleh tim tanggap darurat bencana. (*)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 20:35
TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani sebagai Dirut Perum Bulog
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani s...
News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...