Logo Lintasterkini

Indonesia Amankan Penyediaan Vaksin Hingga 20 Persen dari Populasi

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 10 Januari 2021 15:21

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan perjanjian kerjasama pengadaan vaksin untuk Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan perjanjian kerjasama pengadaan vaksin untuk Indonesia.

JAKARTA — Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menandatangani formulir permintaan vaksin bagian B (Vaccine Request Form Part B) untuk melengkapi formulir permintaan COVAX Facility. Penandatanganan tersebut dilakukan secara virtual sebagai bukti komitmen Indonesia untuk bergabung dalam GAVI COVAX Facility dan terus berupaya menjamin ketersediaan vaksin.

Indonesia menjadi salah satu negara AMC92 (Advance Market Commitment) dalam COVAX Facility yang berkesempatan untuk mendapatkan vaksin dengan subsidi penuh (gratis). Vaksin untuk Indonesia ini untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi 20% dari total populasi, yaitu sekitar 54 juta orang.

Pengiriman vaksin COVAX Facility akan dilakukan secara bertahap yaitu 3% pada kuartal pertama tahun 2021 dan secara proporsional kepada negara AMC92. Hingga saat ini, terdapat 17 portofolio kandidat vaksin dalam COVAX Facility, dimana 8 diantaranya dalam tahap uji klinis pada manusia, termasuk vaksin AstraZaneca, Moderna, dan Novavax.

“Saat ini, kita sudah memiliki komitmen yang pasti 125 juta dosis dari Sinovac, 50 juta dosis dari AstraZeneca, 50 juta dosis dari Novavac sehingga ada total 225 juta dosis vaksin COVID-19 yang pasti. Melalui penandatanganan form B dari COVAX Facility tersebut, kita dapat memperoleh akses hingga maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI. Ini merupakan berita baik untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, baru-baru ini.

Sejalan dengan Budi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai bahwa COVID-19 adalah tantangan yang tidak hanya mengancam kesejahteraan dan keselamatan seluruh masyarakat Indonesia. Menurut dia, ini juga menjadi tantangan dari sisi perekonomian, sehingga upaya mengatasi COVID-19 merupakan upaya bersama.

Menkeu Sri Mulyani menambahkan, dari estimasi belanja yang dibutuhkan untuk penyediaan vaksin dan program vaksinasi hingga sampai kepada masyarakat diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp.73 triliun. Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kebutuhan anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan program vaksinasi.

“Kami akan memberikan prioritas tertinggi bagi anggaran penyediaan vaksin dan untuk mendukung program vaksinasi. Sudah disediakan dalam APBN 2021 dan akan tetap dilakukan di dalam realokasi anggaran agar keseluruhan kebutuhan program vaksinasi dan pengadaan vaksin dapat terpenuhi,” kata Sri Mulyani. (*)

 

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...