MAKASSAR – Lembaga Pers Mahasiswa Jurnalistik Ekonomi Lintas Berita Amkop (LPM Jelata) STIE Amkop Makassar merupakan lembaga pers yang mulai aktif pada tahun 2015. Itu diungkapkan Pimpinan Umum LPM Jelata, Agnes Kezia Natasha, Jum at malam, (9/2/2018).
Pimpinan Umum LPM Jelata, Agnes Kezia Natasha, mengatakan jika pencetusan ide pembentukan lembaga pers di Kampus STIE Amkop Makassar sudah ada sejak 1995, tetapi terkendala sumber daya manusia, sehingga saat itu batal terbentuk.
Setelah itu, pada tahun 2012 salah satu mahasiswa STIE Amkop kembali berinisiatif untuk mengaktifkan LPM Jelata. Namun, lagi-lagi masalah kurangnya SDM serta kurangnya keberanian mahasiswa ikut organisasi pers menjadi kendala. Sampai di tahun ini, LPM Jelata tersebut kembali vakum.
Baca Juga :
“Barulah pada tanggal 8 Agustus 2015, Jamal yang merupakan salah satu senior di kampus kembali mengumpulkan beberapa teman mahasiswa untuk mendirikan LPM Jelata dan karena usaha serta kemauan yang kuat, akhirnya lembaga tersebut bisa terbentuk dengan struktur kepengurusan yang lengkap dan berlanjut sampai sekarang ini,” papar Agnes.
Agnes menambahkan, awalnya LPM Jelata hanya fokus meliput segala kegiatan yang ada di kampus. Seiring berputarnya waktu, LPM Jelata sudah mulai meliput kegiatan-kegitan mahasiswa di luar Kampus STIE Amkop.
“Pada saat diklat mendatangkan pemateri berpengalaman dalam jurnalistik seperti waktu dikdas kemarin, kami sempat mendatangkan wartawan detik.com dan untuk fotografer sendiri kami mendatangkan teman dari Celebes TV, yang kebetulan kameramen dan sangat paham mengenai teknik pengambilan gambar,” ungkap mahasiswa Jurusan Manajemen ini.
Lanjut dia, kedepan LPM Jelata akan mengadakan kajian jurnalistik. Selain itu, memperbanyak follow up agar kemampuan menulis dan fotografer jurnalistik anggota semakin terasah.
“Kedepannya LPM Jelata akan mengadakan launching buletin dan pengadaan infrastruktur di sekretariat untuk kebutuhan meliput,” tandasnya.
[NEXT]
Kehadiran LPM Jelata di Kampus STIE Amkop Makassar mendapat respon positif dari pihak kampus. Pasalnya, pihak Kampus memberikan dukungan selama pemberitaan yang dipublikasikan sesuai dengan realita kampus.
Gadis kelahiran Makassar, 3 Agustus 1996 ini mengatakan, proses pengkaderan yang dilakukan LPM Jelata awalnya melakukan sosialisasi ke tiap ruangan dan memberikan formulir pada mahasiswa yang berminat. Setelah itu dilakukan pengkaderan yang selama 3 hari, dimana peserta dibekali materi-materi oganisasi dan jurnalistik.
Setelah mengikuti materi, para peserta dievaluasi dan diberikan sebuah topik berita agar langsung melakukan wawancara kepada narasumber yang bersangkutan. Hasil wawancara dan diangkat menjadi sebuah berita yang layak untuk dibaca menjadi penilaian khusus bagi calon anggota tersebut untuk kemudian dikukuhkan dengan pengambilan sumpah.
Pimpinan Umum LPM Jelata ini berharap, agar semua kader bisa menjaga kesolidannya, tetap independent, makin baik dan semakin lancar memberikan informasi yang aktual. Dia juga berharap, lembaga yang dipimpinnya bisa terus aktif.
“Saya termotivasi ikut gabung di lembaga pers ini karena ingin belajar mengenai jurnalistik, terutama hal fotografi. Karena saya suka juga dengan fotografi,” tutur Alumni SMA Negeri 13 Makassar ini.
LPM Jelata STIE Amkop Makassar saat ini beranggotakan 22 orang personilnya. Lembaga pers ini memiliki visi sebagai media dan penyalur aspirasi mahasiswa. Lewat visinya, lembaga ini akan memberikan informasi aktual yang bisa dipercaya, menyajikan informasi yang tidak memihak golongan organisasi dan pihak lain serta menjadi sarana pengembangan pengetahuan dan wawasan di bidang jurnalistik. (*)
Komentar