MAKASSAR – Komisi Nasional Pengawas Aparatur Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) meminta Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo membuka secara terbuka hasil tes Sekolah Calon Perwira (Secapa) yang baru saja dilaksanakan di Polda Sulsel. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat bisa melihat hasil seleksi, apakah ada kecurangan atau tidak.
Baca Juga :
“Sebaiknya segera dibuka hasil tes itu kepada masyarakat. Ini terkait dengan adanya isu yang menyebutkan penerimaan perwira dari unsur Brigadir itu syarat kecurangan,” ujar Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution Jarre.
Jika memang seleksi itu bersih, sambungnya, tidak ada alasan untuk tidak memperlihatkan hasil tesnya. Termasuk bisa menepis jika ada kecurangan.
“Kalau memang tidak ada kecurangan, silahkan langsung buka saja hasil tes itu. Tapi kalau ada permainan, biarlah masyarakat yang menilai,” tandasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 39 anggota jajaran Polda Sulsel yang dinyatakan lulus mengikuti seleksi akhir calon perwira tahun 2013. Jika lulus pada seleksi akhir di Jakarta, mereka akan mengikuti pendidikan selama delapan bulan untuk meraih pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) .
Sebelumnya diberitakan, praktik curang dalam proses penerimaan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri dari anggota berpangkat Brigadir di jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat merebak. Isu itu merebak melalui layanan pesan BackBerrry Messenger (BBM)
Di dalam pesan itu tertulis, “Semalam Bapak Kapolri menemui Pak JK di acara mantenan Pak Amin Saleh. Dalam pertemuan singkat tersebut disampaikan bukti-bukti permainan/kecurangan Polda Sulselbar pada seleksi penerimaan sekolah inspektur polisi. No tes. 290 an. Aiptu Ansar anggota Polres Bone nilai kesehatan k1 55 yang harusnya gugur, tetap diluluskan karena calon titipan Kompol Wayan Kabag Dalkar Ro Pers Polda Sulselbar dan No tes. 252 an. Bripka Hasan Fadly anggota Ditlantas Polda Sulselbar ditemukan ada wasir/Ambeien saat tes kesehatan namun tetap diluluskan krn calon titipan AKBP Rudi Subdit Regident Ditlantas Polda Sulsel. Semua calon tsb dipaksakan u/ diluluskan oleh panitia dgn menggugurkan calon yg nilainya bagus namun tdk mampu memberikan imbalan antara 200-250 juta melalui panitia yg mengalir kemana-mana”. (uki)
Komentar