Logo Lintasterkini

Akibat Ancaman Bom, Gedung Putih Dikosongkan

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 10 Juni 2015 14:10

Internasional/Petugas Secret Service dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk mencari bom ke seluruh penjuru Gedung Putih, hingga akhirnya disimpulkan keadaan aman dan bom tidak ditemukan. (Reuters/Gary Cameron)
Internasional/Petugas Secret Service dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk mencari bom ke seluruh penjuru Gedung Putih, hingga akhirnya disimpulkan keadaan aman dan bom tidak ditemukan. (Reuters/Gary Cameron)

AMERIKA SERIKAT – Ruang pertemuan di Gedung Putih dan sejumlah ruang di dua gedung perkantoran Senat Amerika Serikat dikosongkan selama beberapa jam pada Selasa (9/6), setelah terdapat sejumlah ancaman bom.

Ancaman yang jarang terjadi ini menyebabkan terganggunya jadwal pertemuan harian wartawan di Gedung Putih. Para wartawan terlihat bergegas keluar dari ruangan selama sekitar 30 menit setelah ancaman bom diluncurkan melalui sambungan telepon kepada polisi setempat.

Petugas Secret Service dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk mencari bom ke seluruh penjuru Gedung Putih, hingga akhirnya disimpulkan keadaan aman dan bom tidak ditemukan. Pertemuan antara wartawan dan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, pun dilanjutkan.

Earnest memaparkan bahwa saat ancaman bom terjadi, Presiden AS Barack Obama tengah berada di Oval Office, yang berjarak hanya beberapa langkah dari ruang pertemuan wartawan. Namun, Obama tidak dievakuasi.

Sementara, Michelle Obama dan kedua putri mereka berada di dekat kediaman Gedung Putih dan juga tidak dievakuasi.

“Evakuasi terbatas hanya dilakukan di Briefing Room, karena ancaman bom itu bersifat spesifik,” kata juru bicara Secret Service, Brian Leary, dikutip dari Reuters, Selasa (9/6) malam.

Sejumlah gedung yang berada di sekitar Gedung Putih, termasuk Lafayette Square di Pennsylvania Avenue, langsung ditutup dan tidak dapat diakses oleh para wisatawan untuk sementara waktu.

Beberapa jam sebelum evakuasi terjadi, petugas keamanan menyelidiki laporan bahwa terdapat paket yang mencurigakan dan ancaman bom melalui sambungan telepon di dua bangunan Senat AS. Namun, petugas tidak menemukan barang berbahaya.

Petugas Kepolisian Gedung Capitol AS menutup dan memeriksa sebuah ruang di gedung Dirksen dan halaman di gedung Russell, yang merupakan rumah bagi para senator AS dan staf mereka di dekat gedung Capitol. Pemeriksaan ini juga tidak menemukan barang berbahaya.

“Karena dari investigasi yang sedang berlangsung, petugas keamanan tidak dapat mendiskusikan hubungan antara ancaman bom ini dengan ancaman di gedung Capitol,” kata Leary. (cnnindonesia.com)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 18:17
Indosat Perkuat Kehandalan Jaringan di Event Beautiful Malino 2025
GOWA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata lokal d...
News12 Juli 2025 17:37
Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence- Indosat, Cisco dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence, ekosistem ...
News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...