MAKASSAR – Motif bunuh diri Saing (50) dengan cara menggorok lehernya sendiri mulai terkuak. Diduga ia nekat menggorok lehernya akibat depresi masalah tanah warisan yang menjadi sengketa dengan sepupunya.
Tanah warisan yang menjadi sengketa keluarga itu telah diperjuangkan Saing di kampung halaman dengan mengeluarkan biaya sebanyak Rp50 juta. Saing, yang berasal dari Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba nekat menggorok lehernya dengan pisau dapur hingga nyaris putus sekira pukul 22.00 Wita, di Jalan Perintis Kemerdakan Km 15 atau tepatnya depan showroom mobil PT Haji Kalla.
Menurur informasi yang berhasil dihimpun lintasterkini.com, dari pengakuan Syamsiah (60), tentangga korban dan beberapa keterangan keluarga korban yaitu saudaranya yang saat itu berada di lokasi kejadian, membenarkan jika korban bunuh diri sedang mengurus masalah tanah keluarga yang bersengketa karena berlawanan dengan sepupunya.
Baca Juga :
“Benar pak, kemarin dulu jam 1 malam dia tiba dari kampung bersama istrinya. Malam itu juga terjadi peristiwanya,” ungkap Syamsiah.
Kapolsek Biringkanayya, Kompol Henki Ismanto yang ditemui di tempat kejadian mengungkapkan, diduga korban bunuh diri menggunakan pisau yang ditemukan di badan korban.
“Untuk sementara memang benar korban diduga kuat bunuh diri berdasarkan dengan temuan pisau itu,” ucap Henki.
Henki juga menambahkan, sesuai pengakuan Saida, istri korban yang saat itu sedang tidur berdua di dalam rumah korban, ia terbangun akibat percikan darah ke wajahnya. Percikan darah yang mengena wajahnya itu yang membangunkan istri korban, hingga ia langsung histeris berlari keluar meminta bantuan kepada keluarga serta tetangga sekitar.
“Berdasarkan pengakuan istrinya saat ini, bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut karena percikan darah korban,” tutup Henki. (*)
Komentar