Logo Lintasterkini

7 Tips Istirahat dari Hubungan Percintaan

Andi
Andi

Sabtu, 12 Juni 2021 10:17

Ilustrasi
Ilustrasi

LINTASTERKINI.COM — Setiap hubungan percintaan punya cerita tersendiri. Tidak ada yang berjalan mulus. Terkadang, pertengkaran dan rasa bosan menghampiri.

Namun itu merupakan hal wajar. Jika semua bisa diatasi, maka bukan tidak mungkin ikatan cinta dalam hubungan akan bertambah kuat.

Nah, bagaiamana jika perasaan bosan ktu datang? Melakukan jeda atau istirahat sejenak adalah salah satu yang bisa dipertimbangkan. Berikut tips yang dilansir dari laman Times of India.

1. Menentukan waktunya

Kerangka waktu sangat penting ketika kita dan pasangan ingin mengambil istirahat dari satu sama lain.

Menurut terapis, empat hingga enam minggu sudah cukup bagi dua orang untuk jeda dan mempertimbangkan kembali berbagai hal serta mendapatkan kejelasan.

Dalam rentang waktu ini, kita akan beradaptasi dengan krisis dan memikirkan sesuatu yang lebih lanjut pada hubungan kita.

2. Pengaruh istirahat berbeda bagi setiap orang

Jika kita sudah memiliki gagasan tentang seperti apa seharusnya istirahat dari hubungan, bersiaplah untuk beberapa kejutan.

Sebab, semuanya bergantung pada kita dan pasangan dalam memutuskan bentuk “break” seperti apa yang akan berhasil untuk satu sama lain. Sebaiknya bicarakan dengan pasangan untuk mencegah salah paham.

Mungkin bagi kita tidak bertemu di akhir pekan sudah cukup untuk memberi ruang, sementara bagi pasangan ingin lebih dari itu.

3. Tetapkan beberapa batasan

Menetapkan batasan akan membantu kita dan pasangan menghindari pertengkaran.

Kita bisa memutuskan untuk tidak bertemu sama sekali dan membuat ekspektasi tetap terkendali.

Mungkin kita juga perlu konseling ke psikolog atau orang yang dianggap netral guna membicarakan batasan-batasan yang tepat.

4. Berdiskusi tentang hal yang dilakukan selama istirahat

Mendiskusikan tentang berbagai hal yang dilakukan selama istirahat dari hubungan itu sangatlah penting.

Apabila kita dan pasangan tidak berada di pemahaman yang sama dalam hal ini, maka masalah kepercayaan pasti akan muncul berlipat ganda saat fase istirahat berakhir.

5. Putuskan untuk merahasiakannya atau tidak

Kita harus memutuskan apakah kita akan menceritakan fase istirahat ini kepada orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau anak-anak (bagi yang sudah menikah).

Pastikan juga kita memberi tahu keputusan itu bersama dengan pasangan secara detail.

6. Menjadi produktif

Terlibat dalam kegiatan yang produktif dan terhubung kembali dengan diri kita adalah bagian penting dari masa-masa istirahat ini.

Kunci untuk istirahat yang baik adalah menemukan apa yang telah kita lewatkan. Baik itu melakukan hobi atau melibatkan diri kita dalam hal apa pun yang kita sukai.

7. Mempertimbangkan kembali ekspektasi

Pastikan kita memiliki ekspektasi atau harapan yang valid dan realistis. Terkadang, kita menemukan bahwa kebutuhan yang diharapkan dari pasangan sebenarnya adalah kebutuhan yang belum terpenuhi dari hubungan di masa lalu.

Tentunya ini bukanlah sesuatu yang pantas untuk kita harapkan dari pasangan kita yang sekarang.

 Komentar

 Terbaru

Nasional15 Juli 2025 23:29
Silaturahmi Hangat Dua Jenderal Polisi di DPR, Frederik Kalalembang dan Tornagogo Bahas Reformasi dan Etika Pengabdian
JAKARTA – Suasana akrab dan penuh kehangatan mewarnai pertemuan antara anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalem...
News15 Juli 2025 20:03
Kadisdikbud Parepare Buka MPLS di SMPN 6, Apresiasi MoU dengan Umpar dan Peran Orang Tua
PARE – PARE — Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 6 Parepare pada Senin (14/7/2025) berlangsung khidmat dan penu...
News15 Juli 2025 19:58
Swiss-Belinn Panakkukang Makassar Gelar Lomba Mewarnai 
MAKASSAR – Swiss-Belinn Panakkukang Makassar sukses menggelar acara Lomba Mewarnai & Menggambar untuk anak-anak Minggu, 13 Juli 2025 di Ruby...
News15 Juli 2025 18:56
Kasat Lantas Polres Pangkep AKP Adnan Leppang Sapa Pengendara R2 Saat Operasi Patuh Pallawa 2025
PANGKEP — Kasat Lantas Polres Pangkep, AKP Adnan Leppang, S.H., M.H., memimpin langsung kegiatan preemtif dalam rangkaian Operasi Patuh Pallawa 2025...