MAKASSAR – Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meyampaikan pentingnya peran psikolog dalam menunjang pembangunan sebuah kota. Hal ini disampaikan saat menjadi keynote speaker talkshow psikologi lingkungan yang dilaksanakan BEM Fakultas psikologi Universitas Negeri Makassar di Baruga Anging Mammiri, (13/5/2016).
“Kota ini butuh psikolog”, sebut Danny.
Makassar memiliki frequensi kegiatan begitu padat serta dinamika yang sangat tinggi. Akibatnya kata Danny tingkat kejenuhan dan stres masyarakatnya semakin tinggi pula.
Baca Juga :
[baca juga : Danny: Gerakan Salat Subuh Buktikan Kekompakan Birokrasi ]
Danny juga menjelaskan bahwa sebagai wali kota berlatar belakang arsitek dirinya pun tidak pernah lepas dari ilmu psikologi.
“Di arsitek itu kita juga mempelajari psikologi, namanya psikologi ruang. Dalam membangun Makassar saya menggunakan teori ‘ruang membentuk prilaku, prilaku membentuk ruang,” jelasnya.
Menurut Danny jika ingin merubah satu kelompok maka rubahlah ruangnya sementara untuk memperbaiki ruang maka rubahlah prilakunya.
Di era pemerintahan Danny pembangunan lorong menjadi fokus utama. Menurutnya dalam sistematika perkotaan, lorong adalah sel dari sebuah kota dimana begitu banyak penyakit sosial muncul dari warga yang bermukim di lorong-lorong sempit.
“Begal, penyakit kronis yang terabaikan, PSK dan banyak persoalan berasal dari lorong. Di situlah pemerintah harus hadir mengatasi persoalan-persoalan perkotaan ini,” kata Danny.
Kenapa banyak stres, karena tekanan sosial, tekanan ruang. Karenanya kata Danny Pemkot memprogramkan Lorong Garden (Longgar). Sebab menurutnya beda secara psikologi jika warga melihat hijau ketimbang beton.
Danny pun mengharapkan ada pemetaan secara psikologi dari psikolog terkait accemptence (penerimaan) warga terhadap tanaman-tanaman yang cocok di tempat itu. (*)
Komentar