Logo Lintasterkini

Pemkot Makassar Matangkan Program Isolasi Apung, untuk Pasien OTG dan Gejala Ringan

Andi
Andi

Selasa, 13 Juli 2021 18:06

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan wakilnya, Fatmawati Rusdi meninjau lokasi berlabuh kapal isolasi apung, di Pelabuhan Makassar, Selasa (13/7/2021).
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan wakilnya, Fatmawati Rusdi meninjau lokasi berlabuh kapal isolasi apung, di Pelabuhan Makassar, Selasa (13/7/2021).

MAKASSAR — Pemkot Makassar terus mematangkan program isolasi apung. Nantinya, akan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala alias OTG dan gejala ringan.

Lokasi berlabuh kapal isolasi apung itu juga sudah ditetapkan. Namun bukan sandar di dataran. Titik koordinatnya berada di depan Pulau Lae-lae.

“Kami tadi melihat titik labuh yang mana paling bagus. Banyak pertimbangannya. Misalnya kedalaman, suplai, dan nilai rekreatif serta penyembuhannya,” ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto usai meninjau lokasi, Selasa (13/7/2021).

Selanjutnya, Danny—sapaan Moh Ramdhan Pomanto— mengungkapkan bakal melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh TNI-Polri hingga tingkat kelurahan. Mereka akan berembuk mengenai standar operasional prosedur (SOP) isolasi apung ini.

“Kami akan konsultasi ke dokter dan ahli kesehatan. Yang jelas kita ingin mendukung rumah sakit. Jangan penuh karena orang gejala ringan saja,” ucap Danny.

Ia pun telah menyiapkan beberapa konsep terkait program isolasi apung menggunakan kapal tersebut. Salah satunya kriteria pasien yang bisa ditempatkan di kapal untuk menjalani proses penyembuhan.

“Kita akan pisahkan yang gejala ringan dan OTG jangan di rumah sakit. Di sini saja. Nanti yang gejala sedang sampai berat dirawat di rumah sakit karena butuh penanganan yang lebih,” ujarnya.

Meski begitu, Danny tetap menjamin kondisi tempat isolasi yang ia canangkan tidak asal-asalan. Standar pelayanan diakuinya akan tetap dijaga. Sesuai standar kesehatan.

“Untuk anggaran kami lagi finalkan. Karena ada teknis, logistik, kesehatan, kita lagi hitung. Kita akan transparan soal anggaran ini nanti,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan, Bambang menambahkan, pengawasan kapal isolasi apung ini sangat ketat dan tetap terkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar.

“Di kapal ini kapasitasnya 900 tempat tidur itu sudah dikonsepkan jaga jarak. Jadi seluruh pihak berkordinasi untuk pengawasan yang ketat,” ungkapnya.

Kapal penumpang ini merupakan kapal penumpang milik PT Pelni yang dihentikan sementara pengoperasiannya akibat pandemi Covid-19.(*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...