MAKASSAR – Setiap tahun Dompet Dhuafa menyebarluaskan manfaat kurban yang dititipkan oleh para dermawan. Amanah kurban yang disalurkan oleh Dompet Dhuafa tidak hanya menjangkau wilayah marginal di perkotaan, namun juga meluaskan distribusi kurban hingga ke pelosok negeri.
Terhitung sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa terus berkomitmen melakukan penyeteraan distribusi kurban hingga wilayah kepulauan terpencil dan wilayah pedalaman guna memenuhi kebutuhan pangan daging warga prasejatera di hari raya Idul Adha melalui program Tebar Hewan Kurban (THK).
Seperti hanya tahun sebelumnya, tim THK 2022 Dompet Dhuafa Sulsel melakukan pendistribusian hewan kurban ke daging kurban ke 13 kabupaten wilayah pelosok dan kepulauan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Baca Juga :
Di antara lokasi yang menjadi titik distribusi THK adalah di Pulau Bangko-Bangkoang, Desa Mattiro Uleng, Kec. Liukang Tuppabiring Utara, Kab. Pangkeje Kepulauan. Pulau terpencil ini menjadi tantangan tim dompet dhuafa menyalurkan kurban. Walau wilayah ini hanya bisa diakses melalui perairan, tidak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban dari para donatur.
Selain warga di Pulau Bangko Bangkoang, kurban juga menyapa di Desa Tapango Barat, Kec. Tapango, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Warga di desa ini mayoritas bekerja sebagai petani. Dalam kondisi sulit seperti saat ini, tentunya daging kurban menjadi santapan mewah bagi mereka.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel, Rahmat Hidayat HM, mengatakan Tebar Hewan Kurban (THK) adalah program untuk pemerataan distribusi daging hewan kurban di pelosok dan daerah yang jarang menerima daging kurban.
“Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk turut mensejahterakan kaum dhuafa di momen Idul Adha ini,” tutur Rahmat.
DD Sulsel juga menggerakkan jaringan Dompet Dhuafa lainnya seperti DD Volunteer, Mitra Pengelola Zakat (MPZ), Cordofa dan lainnya.
pada momen Idul Adha ini menjadi kesempatan bagi masyarakat baik donator maupun penerima manfaat untuk Bersama-sama menghidangkan nikmatnya daging kurban kepada keluarga di rumah.
Pada program THK ini, DD Sulsel memaksimalkan pemerataan kurban untuk warga yang belum pernah merasakan daging kurban juga pada warga yang alami ketahanan pangan di bawah garis kemiskinan.
Nilai lainnya yaitu THK melakukan laporan kepada donator secara transparan dan real time sehingga mendapatkan informasi kurbannya secara detail mulai dari proses penyembelihan hingga pada tahap distribusi.
Nilai lainnya dari program yang dibentuk sejak 1994 ini yaitu penggunaaan wadah nonplastik berupa besek bambu, dedaunan sesuai dengan kearifak lokal yang ada guna bersinergi menyelamatkan lingkungan. (*)
Komentar