Logo Lintasterkini

Keluarga Ungkap Fakta Ratusan Polisi ‘Kepung’ Rumah Orang Tua Brigadir J

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 13 Juli 2022 10:06

Ist. Brigadir J
Ist. Brigadir J

JAMBI – Ratusan polisi mendatangi rumah orang tua Brigadir J, anggota Brimob yang disebut tewas dalam baku tembak dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Dikutip dari Kompas TV, mereka datang ke kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar, rumah orang tua Brigadir J, dengan menumpang 1 bus dan 10 mobil penumpang.

Kedatangan ratusan polisi itu untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga mengenai kronologi tewasnya Brigadir J dalam insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, mengatakan ratusan polisi yang datang ke rumah kakaknya tersebut berasal dari Mabes Polri.

Menurut Rohani, kedatangan para polisi tersebut sontak membuat suasana berubah, menjadi sangat mencekam.

Bahkan, kata Rohani, pihak keluarganya merasa ketakutan, tatkala ratusan polisi datang ‘mengepung’ rumah hingga menutup pagar sekolah.

“Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan,” kata Rohani di rumah duka pada Selasa (12/7/2022).

Rohani menuturkan para polisi datang ke rumah orang tua Brigadir J pada Senin, 11 Juli 2022 malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, pihak keluarga sedang berkumpul di dalam rumah duka.

Adapun para polisi yang datang itu, kata Rohani, ada yang mengenakan seragam dinas, berpakaian hitam putih, dan pakaian bebas.

Mereka datang kemudian membuat pagar manusia seolah mengepung rumah kakaknya.

Tanpa Permisi

Rohani mengaku menyayangkan tindakan polisi yang datang ke rumah orang tua Brigadir J dengan cara demikian. Sebab, mereka berbaris mengelilingi hingga masuk rumah tanpa permisi.

Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses keluar dan masuk ke rumah itu juga ditutup rapat.

Beberapa di antaranya bahkan langsung masuk ke dalam rumah hingga menutup pintu dan menguncinya. Juga menutup gorden.

“Kami seolah diserang, karena rumah didatangi,” ucap Rohani.

Merasa terdesak, Rohani kemudian menegur polisi yang masuk rumah kakaknya itu dengan nada tinggi.

“Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pake permisi,” ujar Rohani.

“Kami ini lagi berduka. Kenapa cara kalian begini masuk rumah orang. Ada kan ucapan Assalamualaikum, shalom, horas. Ini masa kalian masuk langsung tutup pintu, gorden.”

Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...