Logo Lintasterkini

Oknum Samapta Polda Sulsel Keroyok Remaja di Makassar, Propam Turun Tangan

Herwin Bahar
Herwin Bahar

Jumat, 13 Oktober 2023 10:53

ilustrasi
ilustrasi

MAKASSAR – Aparat Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan pemeriksaan perihal dugaan pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum polisi terhadap remaja berusia 15 tahun di Kota Makassar.

Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana. Dikatakan, saat ini pihak Bid Propam Polda Sulsel melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah polisi tersebut.

“Masih di proses oleh Propam,” ujar Komang Kamis (12/10/2023) siang.

Informasi yang dihimpu, oknum polisi yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap remaja berinisial MAS itu merupakan anggota dari satuan Direktorat Samapta Polda Sulsel. “Benar, (Anggota Sabhara Polda Sulsel),” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol juga menyebut bahwa laporan pidana yang dilayangkan korban sementara masih dalam proses penyelidikan. “Sudah kami terima laporannya. Dalam lidik,” kata Ridwan singkat.

Sementara itu, ayah MAS yakni MS menjelaskan, dalam kasus ini pihak keluarga sudah disambangi oleh pihak kepolisian untuk berupaya menempuh jalur damai. “Sementara proses mediasi, dan saya memang meminta agar para pelakunya nanti dipertemukan ke saya. Dan pihak dari mereka juga sudah datang meminta maaf kepada keluarga,” kata MS.

Untuk diketahui, seorang pelajar SMP berinisial MAS (15), diduga dikeroyok sejumlah polisi di Pos Polantas Fly Over Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (9/10/2023). Usai kejadian tersebut, orangtua pelajar itu langsung lapor polisi

“Ada sekitar 10 orang polisi yang keroyok anak saya. Anak saya sampai babak belur,” kata orangtua MAS, Muhammad Salehuddin, Rabu (11/10/2023).

Salehuddin menceritakan dugaan pengeroyokan yang dialami anaknya bermula kala anaknya itu melintas di Jalan AP Pettarani tanpa mengenakan helem. MAS yang kala itu berboncengan dengan kekasihnya pun langsung dicegat oleh polisi dan digelandang ke Pos Lalu Lintas.

“Saat ditahan, langsung dibawa ke pos dan disitu dikeroyok. Anak saya dimasukkan ke toilet lalu dipukuli secara bergantian. Anak saya bilang polisinya berseragam,” terangnya.

Usai dihajar bergantian hingga babak belur, MAS lalu disuruh pulang. Ia bahkan diancam untuk tidak memberitahukan apa yang dialaminya itu kepada siapapun.

“Anak saya sudah mengaku salah karena tidak pake helm. Tapi, kenapa dipukuli dan seharusnya ditilang. Motornya ditahan dan ini malah dilepas. Anak saya diancam juga agar tidak beritahukan siapapun,”sambung dia.

Salehuddin menuturkan bahwa anaknya itu juga sempat dituduh menjadi anggota geng motor. Namun tuduhan itu mentah usai polisi menggeledah dan memeriksa telepon genggam MAS dan tak menemukan bukti apapun.

“Dituduh geng motor. Dan anak saya bilang bukan. Hp-nya diperiksa sampai gambarnya istri saya dilihat,” sambungnya.

Akibat kejadian itu, MAS menderita sejumlah luka lebam di tubuhnya. Menurut Salehuddin anaknya itu bahkan kini mengalami trauma usai dijahar oleh sejumlah polisi.

“Anak saya babak belur. Wajahnya lebam-lebam, kepala hingga biji matanya sakit,” sambung dia.

Tak terima dengan apa yang dialami oleh anaknya, Salehuddin pun melapor ke Polrestabes Makassar. Ia bahkan tmengaku telah dimintai keterangan sebagai saksi pelapor oleh penyidik.

“Saya sudah melapor di Polrestabes dan juga telah dimintai keterangan. Kami sangat sayangkan ketika polisi yang seharusnya mengayomi dan menjaga kita, malah seperti preman. Main keroyok. Saya harap mereka segera ditangkap,” tandasnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...