Logo Lintasterkini

Ternyata Ini Alasan Isi Bensin Pakai Jeriken Plastik Dilarang

Andi
Andi

Rabu, 14 Juli 2021 10:10

Larangan menggunan jeriken plastik untuk bensin ada alasannya. (KOMPAS / FERGANATA INDRA RIATMOKO)
Larangan menggunan jeriken plastik untuk bensin ada alasannya. (KOMPAS / FERGANATA INDRA RIATMOKO)

JAKARTA — Mengisi bensin menggunakan jeriken plastik dilarang. Ternyata ada alasan dan aturannya.

Hingga saat ini, masih banyak orang yang belum paham mengenai larangan tersebut. Termasuk, tidak percaya bahwa jeriken dari plastik dapat menyebabkan kebakaran.

Dilansir Kompas.com, Kepala SPBU COCO Pertamina MT Haryono (31.128.02), Paimin, mengatakan, pada dasarnya mengenai pembelian bensin menggunakan jeriken sudah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

“Jeriken plastik tidak dibolehkan, sebab berkaitan dengan segitiga api, yaitu BBM, panas dan udara cukup. Jeriken plastik juga ada listrik statis yang ditakutkan bisa memicu api,” kata Paimin.

Ada jenis BBM yang diizinkan, tapi tetap dengan ketentuan khusus. Pertalite dan Pertamax boleh dibeli pakai jeriken, tapi material jerikennya harus dari logam.

Dexlite masih boleh menggunakan jeriken plastik. Tapi, jeriken yang digunakan harus memiliki spesifikasi khusus yang sudah ditentukan.

Jeriken tersebut harus terbuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE). Material tersebut sejenis thermoplastic khusus yang terdapat simbol HDPE2 pada kemasannya.

Sales Branch Manager PT Pertamina Tbk Arif Wahyu Perdana, mengatakan, jeriken bahan plastik berbahaya karena tidak mampu menghantarkan listrik, tidak seperti bahan logam. Padahal, ketika nozel pertama kali mengisi volume berpotensi adanya listrik statis.

“Jadi, hindari pakai jeriken plastik karena tak mampu menghantarkan listrik. Sekalipun menggunakan yang berbahan logam, itu pengisiannya harus ditaruh di bawah (tanah), karena tanah itu pengantar listrik statisnya lebih sempurna jadi api tidak akan muncul,” ujar Arif.(*)

 Komentar

 Terbaru

News27 November 2025 21:37
Aksi Nyata Pemprov Sulsel: Program Pelayanan Kesehatan Bergerak Jangkau 7 Lokus Kepulauan, 3.979 Pasien Terlayani
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus mengoptimalkan upaya pemerataan akses kesehatan bagi masyarakat di wilay...
News27 November 2025 19:29
Korlantas Paparkan Kesiapan Nataru di Komisi III DPR RI, Frederik Kalalembang Soroti Titik Rawan KM 66 dan Pentingnya Komando Terpadu
JAKARTA — Di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Penda...
Ekonomi & Bisnis27 November 2025 16:30
Toyota Tegaskan Realisasi Multi Pathway, Perkuat Produk Elektrifikasi Dalam Negeri di GJAW 2025
MAKASSAR – PT Toyota Astra Motor (TAM) membuka GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan momentum penting bagi industri otomotif Indonesia W...
Ekonomi & Bisnis27 November 2025 16:24
Bukit Baruga Dukung Kesehatan Masyarakat melalui Layanan Medical Check-Up Gratis
MAKASSAR – Bukit Baruga kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup warga serta masyarakat sekitar kawasan melalui penyele...