Logo Lintasterkini

Lebih Baik Mana, Es Teh atau Teh Hangat Saat Berbuka Puasa Ramadan?

Redaksi
Redaksi

Jumat, 15 Maret 2024 09:05

Ilustrasi.
Ilustrasi.

LintasTerkini.com – Ramadan, bulan penuh berkah yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia, tidak hanya merupakan waktu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, tetapi juga untuk merayakan tradisi-tradisi kultural yang khas, termasuk di antaranya adalah berbuka puasa.

Saat waktu berbuka tiba, minuman yang sering kali menjadi andalan adalah teh, tetapi muncul pertanyaan: lebih baik minum es teh atau teh hangat saat berbuka puasa Ramadan?

Es Teh atau Teh Hangat: Perbandingan Nutrisi
Teh adalah minuman yang rendah kalori dan mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan, terutama jika diminum tanpa gula tambahan.

Baik es teh maupun teh hangat memiliki manfaat serupa, namun ada perbedaan dalam cara penyajiannya yang dapat memengaruhi pengalaman minum dan beberapa faktor kesehatan.

1. Es Teh
Rasa Segar: Es teh, terutama saat berbuka di daerah yang panas, dapat memberikan sensasi kesegaran yang langsung terasa.

Cepat Dingin: Es teh memuaskan dahaga dengan cepat karena suhunya yang rendah.

Kadar Air: Kandungan air dalam es teh membantu mengembalikan cairan tubuh setelah seharian berpuasa.

Perhatian pada Gula: Perlu diingat bahwa es teh seringkali disajikan dengan tambahan gula atau sirup, yang dapat menambah kalori dan memengaruhi kadar gula darah.

2. Teh Hangat
Kenikmatan Hangat: Minum teh hangat saat berbuka bisa memberikan rasa kenyamanan, terutama jika cuaca dingin.

Relaksasi: Panas teh dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh dan pikiran.

Pertimbangan Kesehatan: Teh hangat cenderung tidak memiliki tambahan gula, tetapi perlu diingat bahwa kafein dalam teh bisa lebih terasa saat diminum hangat.

Faktor-faktor Penentu Pilihan
Pilihan antara es teh dan teh hangat saat berbuka puasa Ramadan bisa sangat dipengaruhi oleh preferensi individu, kondisi cuaca, dan pertimbangan kesehatan pribadi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:

Suhu Udara: Jika cuaca panas, es teh mungkin lebih menggugah selera, sementara di cuaca dingin, teh hangat bisa memberikan rasa nyaman.

Kadar Gula dan Kalori: Jika Anda memperhatikan asupan gula dan kalori, lebih baik memilih teh tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.

Efek Kafein: Jika Anda sensitif terhadap kafein, memilih teh herbal hangat tanpa kafein mungkin lebih cocok.

Kondisi Kesehatan: Jika Anda memiliki masalah pencernaan atau gangguan lambung, memilih teh hangat mungkin lebih bijaksana karena dapat lebih mudah dicerna.

Kesimpulan
Tidak ada jawaban yang benar-benar salah atau benar dalam memilih antara es teh dan teh hangat saat berbuka puasa Ramadan. Kedua opsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan yang terbaik adalah memilih sesuai dengan preferensi pribadi dan kebutuhan kesehatan Anda.

Yang terpenting, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan memperbanyak minum air bersih, terutama setelah seharian berpuasa. Semoga kita semua bisa menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan kesehatan yang baik. Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amalan kita.

 Komentar

 Terbaru

News03 Juli 2025 12:40
Di Forum WCSMF Vienna, Munafri Arifuddin Gaungkan Makassar Kota Inklusif dan Berkelanjutan
VIENNA, AUSTRIA – Dalam rangka memperkuat peran Kota Makassar di kancah internasional, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri World C...
Ekonomi & Bisnis03 Juli 2025 12:07
Kalla Toyota Terima Penghargaan dari Polda Sulsel Atas Dukungan Aktif Terhadap Tugas Kepolisian
MAKASSAR – Kalla Toyota menerima penghargaan dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi aktif dalam menduk...
Ekonomi & Bisnis03 Juli 2025 12:01
Kalla Toyota Raih Peringkat 1 Penghargaan Paritrana Award Tingkat Provinsi Sulsel
MAKASSAR – Paritrana Award merupakan penghargaan nasional tahunan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Ke...
Hukum & Kriminal03 Juli 2025 09:51
Paket Tak Sesuai, ASN Ngamuk Aniaya Kurir Sampai Berdarah
PAMEKASAN – Seorang kurir ekspedisi menjadi korban penganiayaan setelah mengantar paket dengan sistem pembayaran Cash on Delivery (COD) di wilayah K...