Logo Lintasterkini

Ratusan Warga Binaan Rutan Kelas 1A Makassar Ikut Festival Bedug

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 15 Juni 2018 00:10

Festival bedug dan gema takbir bagi warga binaan Rutan Kelas 1A Makassar.
Festival bedug dan gema takbir bagi warga binaan Rutan Kelas 1A Makassar.

MAKASSAR – Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 H pihak Rutan Kelas IA Makassar menggelar festival bedug dan gema takbir, Kamis, (14/6/2018), sekira pukul 20.00 Wita. Festival ini dilaksanakan di dalam Rutan Kelas IA Makassar.

Sebanyak 180 orang warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) ikut dalam ajang festival tersebut, terdiri dari 9 blok. Setiap blok diwakili oleh 20 orang peserta. Festival bedug dan gema takbir ini bertemakan ‘Bersama Satu Tujuan’ digelar untuk mempererat hubungan persaudaraan antara sesama warga binaan dan Pegawai Rutan Kelas IA Makassar.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pembukaan lagu nasyid dan pembacaan puisi berjudul ‘Hijrah’ yang dibawakan oleh salah satu Warga binaan kasus Tipikor bernama Andi Nuzulia Hamka, mantan Kepala BPN Kabupaten Maros.

Menurut Kepala Rutan Gunung Sari Makassar, Mujiarto, festival bedug dan gema takbir merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan pada malam takbiran di tahun 2018. Tujuanya untuk menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

“Untuk menyemarakkan malam takbiran daripada letusan petasan, mendingan kita tabuh bedug. Namun saya kritik sedikit sebab kalau bedug itu seperti umumnya digunakan di surau atau mesjid dan mushollah. Tapi ini sudah kreatif dan Insya Allah tahun depan makin kreatif lagi dengan menggunakan bedug yang asli,” ujarnya.

Selama Ramadhan pihak Rutan juga telah memberikan berbagai kegiatan keagamaan kepada warga binaan, seperti pembacaan tadarus Alquran. Tadarrus Alquran ini dilaksanakan di Masjid mulai pagi hingga siang. Setiap hari, para tahanan diwajibkan membaca satu juz Alquran.

Lalu pada sore hari, mereka buka puasa bersama. Sementara malam hari narapidana itu secara rutin belajar membaca Alquran bersama-sama. Khusus untuk belajar ilmu tahsin ini, petugas lapas tidak mendatangkan ustadz atau guru mengaji dari luar. Sebab beberapa narapidana cukup pandai membaca Alquran.

“Tak hanya itu, pada Ramadhan ini khusus untuk tahanan perempuan mendapat kegiatan tambahan, berupa belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” pungkasnya. (*)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

News14 Juli 2025 21:30
Bupati Gowa Apresiasi Kerja Dinas Lingkungan Hidup di Beautiful Malino 2025, Azhari Azis: Bangun Kolaborasi dengan Tim Kecamatan
GOWA – Perhelatan akbar Beautiful Malino 2025 yang dinilai banyak pihak terbilang sukses, rupanya berdampak pada kerja Dinas Lingkungan Hidup Ka...
News14 Juli 2025 15:24
Najelaa Shihab Hadir di Sidrap, Soroti Urgensi Peran Berbagai Pihak untuk Pendidikan
MAKASSAR – Najelaa Shihab, pendiri Guru Belajar Foundation, hadir pada hari pertama penyelenggaraan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) di Kab...
News14 Juli 2025 15:04
OJK Gelar Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah se-Sulsebar Tahun 2025
MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPA...
News14 Juli 2025 12:38
Mahasiswa KPI UIN Alauddin Pamerkan Karya Artikel Berita, Dekan FDK Beri Apresiasi
MAKASSAR  – Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Alauddin Makassar membuat artikel berita. Artikel yang di buat merupakan karya yang ...