PANGKEP – Kawasan Karts Pangkep merupakan kekayaan alam terbesar yang dimiliki Indonesia. Namun kawasan Karts terancam punah bila masyarakat dijauhkan dari karts itu sendiri.
Hal tersebut mencuat dalam diskusi tematik yang digelar Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan, Rabu (14/12/2016). Dengan tema Mewujudkan Pengelolaan Ekosistem Karst yang Berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Sebagaimana disampaikan Direktur Walhi Sulawesi Selatan, Asmar Exwar, bahwa kawasan karts kita terancam punah terutama oleh tambang.
Baca Juga :
“Kawasan karts kita memang terancam khususnya oleh tambang. Untuk itulah Walhi fokus pada pendampingan masyarakat ditingkat gress root untuk pengelolaan karts yang berkelanjutan,” ujarnya dihadapan peserta yang hadir.
Dikatakan Asmar, Walhi menargetkan adanya regulasi yang pro terhadap perlindungan Karts. “Target kita ada perlindungan kawasan, khususnya adanya regulasi yag tegas. Di Maros ada 12 izin tambang di cabut oleh Pemda, kita mau di Pangkep, Pemda juga memperhatikan kelestarian karts,” tandasnya.
Sementara itu, Jufri Maudu, Direktur LSM Wahana Lestari Pangkep mengatakan, sudah sering kali wacana tentang perlindungan karts di dengungkan namun ancaman terbesar karts Pangkep adalah PT Semen Tonasa yang semakin memperluas wilayah tambangnya.
“Jangan sampai karts kita lenyap dan hanya menjadi bahan cerita suatu saat nanti. Dari pantauan kami, di Pangkep banyak daerah resapan air seperti gua yang tergerus oleh tambang semen Tonasa. Saat ini Tonasa memperluas areal tambangnya hingga sekitar 11 ribu hektar,” terang Jufri.
Diskusi ini dilaksanakan di Warkop Bulo-bulo Pangkep, dan dihadiri puluhan peserta, diantaranya Badan Lingkungan Hidup Pangkep, Bappeda dan Sekjen KKDP. (*)
Komentar