Logo Lintasterkini

Sebanyak 711 Mahasiswa Untad Palu Kuliah Sementara di Unhas

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 16 Oktober 2018 18:39

Proses pendataan mahasiswa pindahan Universitas Taddulako ke Universitas Hasanuddin Makassar.
Proses pendataan mahasiswa pindahan Universitas Taddulako ke Universitas Hasanuddin Makassar.

LINTASTERKINI.COM – Sebanyak 711 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu Sulawesi Tengah telah mengisi formulir pendataan untuk mengikuti kuliah sementara (sit in) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Penerimaan mahasiswa pindahan Untad ini mulai dibuka 4-9 Oktober 2018.

Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman, mengatakan 711 mahasiswa tersebut terdistribusi ke-12 fakultas dari 15 fakultas yang ada di Unhas. Jumlah terbanyak terdata di Fakultas Teknik, yaitu
sebanyak 140 orang.

Lalu disusul Fakultas Hukum sebanyak 113 orang, Farmasi sebanyak 86 orang, Fakultas Kedokteran sebanyak 76 orang dan Fakultas Ekonomi sebanyak 74 orang, serta di fakultas lainnya. Langkah selanjutnya setelah pendataan ini, kata dia, adalah Unhas
segera mengirimkan nama-nama mahasiswa tersebut ke Untad untuk memperoleh persetujuan (surat pengantar atau rekomendasi).

Setelah menerima persetujuan, proses sit in segera dimulai dan seluruh fakultas di lingkungan Unhas telah siap melakukan sit
in.

Dirilis antaranews.com, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, telah menghadiri pertemuan bersama Presiden RI
Joko Widodo, Menristekdikti, Rektor-rektor PTN, Kepala LLDIKTI. Menurut Prof Dwia, dalam pertemuan itu, Presiden memberikan
apresiasi pada perguruan tinggi yang telah membantu bencana Palu dalam berbagai upaya, termasuk memberi kesempatan mahasiswa
Untad untuk tetap kuliah di berbagai PTN.

Khusus untuk mahasiswa Untad yang akan melanjutkan studi sementara (sit in) di Unhas, Prof Dwia menjelaskan bahwa hal ini
dapat mendukung kelanjutan proses belajar bagi mahasiswa agar tidak terputus.

“Unhas juga akan memberikan fasilitas konseling jika ada mahasiswa Untad yang membutuhkan, terutama untuk menghilangkan rasa trauma dan kesedihan,” kata dia.

Jika ada yang mengalami cedera dan membutuhkan pengobatan, Unhas juga akan memberi fasilitas pelayanan kesehatan. Pada
prinsipnya, sit in adalah proses memindahkan sementara proses belajar mengajar mahasiswa asal Untad ke kampus Unhas.

Selain untuk memastikan kelanjutan studi dan proses belajar mahasiswa yang terkena bencana, sit in juga merupakan upaya untuk membantu mahasiswa agar dapat secepatnya terlepas dari suasana trauma yang dihadapi. Selama proses pendataan, relawan Unhas berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa asal Untad.

“Sebagian besar mahasiswa Untad ini masih terbayang-bayang dengan situasi bencana yang baru saja dialami. Ada yang merasa
ketakutan memasuki ruangan, ada yang selalu kaget setiap ada suara keras, hingga yang masih berwajah murung,” terang Prof
Dwia. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...