MAKASSAR – Pascaaksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Tim Densus 88 Antiteror masih berada di tanah daeng ini. Melakukan serangkaian penyelidikan, di-backup Tim Polda Sulsel.
Sejauh ini, sudah diamankan 32 terduga teroris di sejumlah wilayah di Sulsel, termasuk di Makassar. Terakhir, satu terduga diringkus di Kabupaten Bone.
“Jadi, sampai hari ini 32 orang telah ditangkap dan diamankan. Terakhir, satu diamankan di Bone. Belum bisa disampaikan inisialnya. Tetapi (terduga) adalah laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan kepada awak media, Jumat (16/04/2021).
Baca Juga :
Dari 32 terduga teroris itu, dua di antaranya berjenis kelamin perempuan. Mereka saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sulsel.
“Keterkaitan dan seluruhnya nanti kita sampaikan. Kita masih melakukan pemeriksaan dulu,” lanjut Kombes Pol E Zulpan.
Meski begitu, Komisaris Besar Polisi ini bilang, jika puluhan terduga teroris itu, merupakan jaringan atau kelompok yang sama dalang dari aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral yang terjadi pada 18 Maret 2021 lalu.
Mereka diduga kuat punya keterlibatan, baik langsung mau pun tidak.
“Dan penyidik juga meyakini berdasarkan pasal 184 KUHAP. Minimal dua alat bukti untuk penetapan tersangka nantinya,”
Di Bone, lanjut Kombes Pol E Zulpan, Tim Densus 88 hanya menyita alat bukti berupa telepon seluler atau handphone.
“Secara detail belum bisa kita sampaikan. Nanti setelah pemeriksaan, (mereka) akan dikirim ke Jakarta. Nanti penydik Densus tentukan bagaimana prosesnya,” pungkasnya.
Dia menambahkan, keberadaan Tim Densus 88 saat ini di Makassar, itu sesuai dengan perintah pimpinan Polri. Untuk mengusut tuntas jaringan kasus bom gereja tersebut.
“Sesuai dengan perintah pimpinan, (diusut) sampai mengungkap ke akar-akarnya. Semua yang terlibat, yang mendukung akan ditangkap dan diproses hukum,” tegas Kombes Pol E Zulpan.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 baru saja menembak mati terduga teroris di wilayah Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Terduga teroris itu berinisial MT. Bagian dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Di rumah MT, turut disita sejumlah alat bukti. Empat senjata rakitan mirip AK 47, puluhan senjata tajam jenis golok. Juga beberapa buku terkait jihad. (*)
Komentar