Logo Lintasterkini

KNPI Sulsel Dorong Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Sabtu, 19 November 2016 21:48

KNPI Sulsel Dorong Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.
KNPI Sulsel Dorong Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.

MAKASSAR – Teknologi tepat guna didorong untuk dikembangkan sebab membuka peluang usaha baru. Selain itu, teknologi industri mempermudah proses pekerjaan, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Demikian dikatakan Kabid Industri Logam, Mesin, dan Tekstil Disperindag Sulawesi Selatan, Ahmad saat menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan di Warkop Cappo, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/11/2016).

Menurut Ahmad, tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam berwirausaha yakni sumber bahan baku, teknologi dan pasar. “Teknologi dapat meningkatkan kapasitas dan menambah kualitas produksi. Namun demikian, teknologi hanyalah alat bantu. Harus didukung jiwa wirausaha, kesabaran dalam menghadapi permasalahan, dan kemampuan melihat peluang pasar,” katanya.

Disperindag Sulsel, kata Ahmad, telah mengembangkan 20 jenis teknologi tepat guna, diantaranya pengolah markisa, pengolah abon, traktor kura-kura, mesin panen, pengolah ikan asap, dan pengolah telur asin. “Di Jeneponto, kami mengembangkan teknologi tepat guna untuk membuat telur asin hanya dalam waktu 3 sampai 4 hari,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perindustrian dan Teknologi Tepat Guna KNPI Sulawesi Selatan, Wahyuddin Al Qadri menyatakan, dialog digelar dalam rangka memaksimalkan potensi industri tepat guna di tengah masyarakat. “Dialog ini untuk membuka mata dan telinga dalam rangka membantu kerja pemerintah memaksimalkan usaha teknologi tepat guna di tengah masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, dalam pemanfaatan teknologi tepat guna, peran pemerintah di Sulsel masih perlu ditingkatkan. “Usaha di masyarakat sangat banyak. Misalnya usaha panganan tradisional yang perlu dikembangkan. KNPI akan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian provinsi maupun kabupaten/kota untuk memfasilitasi pelabelan hingga pemasaran produk,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan, terdapat beberapa panganan yang digemari masyarakat namun masih sulit ditemukan. “Misalnya sarabba dalam bentuk sachet. Bayangkan, saat mau membeli Dange kita harus ke Pangkep. Saat ingin makan Dangke, harus ke Enrekang terlebih dahulu. Semestinya, panganan seperti itu harus sudah tersedia di Makassar,” katanya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News18 Februari 2025 16:29
Prof Fadjry Djufry Akhiri Masa Jabatan, Pastikan Program Asta Cita Tetap Berjalan
MAKASSAR – Setelah kurang lebih dua bulan memimpin Sulawesi Selatan, Prof Fadjry Djufry akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Penjabat Gubernur. H...
News18 Februari 2025 16:26
Warga Maros Raih Hadiah Utama Umroh
MAKASSAR – Anwar (44 tahun) seorang warga Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tidak menyangka dirinya akan men...
Ekonomi & Bisnis18 Februari 2025 16:22
The Rinra Makassar Hadirkan Dream Wedding Exhibition 2025
MAKASSAR – The Rinra Makassar kembali menghadirkan Dream Wedding Exhibition 2025 pameran pernikahan tahunan yang akan berlangsung 21-23 Februari...
News18 Februari 2025 14:38
Kapolres Bone Pimpin Anev Operasi Keselamatan Pallawa dan Gangguan Kamtibmas, Siap Hadapi Ramadhan
BONE – Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, SIK., MH memimpin Analisa dan Evaluasi (Anev) terkait Operasi Keselamatan Pallawa serta gangguan Kamtibmas...