MAKASSAR-–Sehelai sarung bermotif kotak warna biru, membungkus tubuh Hj Hasiah yang telah tua dan kurus.
Di usianya yang telah menginjak 80 tahun duduk termenung di sofa dalam rumahnya, di Kelurahan Mampu, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Meski kulitnya telah berkeriput dan rambutnya yang telah memutih. Senyuman manis di wajahnya masih tetap terlihat. Sehari-hari ia menghabiskan masa tuanya di rumah tersebut bersama seorang cucunya.
Baca Juga :
Ibu dua anak ini terpaksa memakai tongkat, yang ada di sebelah kanannya. Hj Hasiah sudah tak mampu lagi berjalan normal. Kadang pula dia dibantu oleh cucunya itu, saat akan berpijak dari tempat duduknya tersebut.
“Saya tinggal di sini dengan cucu. Maklum juga ini penyakit orang tua. Jalan sedikit atau salah sedikit, bahaya karena saya terkena sakit reumatik,” katanya sembari tersenyum dengan mengelus kakinya.
Senin, 20 April 2020 sekitar pukul 11.00 Wita, saat Hj Hasiah duduk di atas sofa merahnya itu, dua personil yang menggunakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan berkunjung ke rumahnya.
Dalam kegiatannya hari ini, Polres Pelabuhan sengaja berbagai sembako menggunakan pakaian adat. Ide itu merupakan berasal dari jajarannya sendiri.
Mereka memang menyasar warga yang sudah tua renta, yang membutuhkan sembako, di tengah maraknya virus corona hingga saat ini.
Dua personil dari Polres Pelabuhan itu membawa sebuah kardus cokelat yang berisi sembako, berisi kebutuhan pokok untuk sehari-hari.
“Cara humanis seperti ini yang menggunakan pakaian adat, kami juga menyampaikan ke masyarakat untuk tidak perlu takut dengan penerapan PSBB. Ini hanya aturan pembatasan untuk memutus mata rantai virus corona,” kata Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam kepada wartawan.
Selain berbagi sembako, pihaknya juga tak henti-hentinya mensosialisasikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di wilayah hukumnya tersebut. (*)
Komentar