MAKASSAR – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-109 Tahun 2017, salah satu inspirasi yang bisa diserap dimana Hari Kebangkitan Nasional didirikan Boedi Oetomo yang merupakan sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 silam.
Lahirnya organisasi modern sejak 1908 tersebut, dengan demikian muncullah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan.Nah inilah semangat kebangkitan nasional dimulai.
Itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Pol Muktiono selaku pembina upacara Harkitnas ke-109 Tahun 2017 yang digelar di halaman Mapolda Sulsel. Upacara ini diikuti Wakapolda Sulsel, Para pejabat utama, Para Pamen, Pama, Bintara, Tamtama serta PNS Polda Sulsel dan se Garnisun Makassar. Selaku Komandan Upacara, Kompol Zakaria dari Biro Rena Polda Sulsel, Sabtu, (20/5/2017).
Baca Juga :
Kapolda menuturkan, kita perlu ketahui dimasa perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo, merupakan pencetus lahirnya oranisasi modern yang meningkatkan SDM di tanah air Indonesia. Hal ini terus berlanjut terhadap kaum muda pada tahun 1928 silam.
Dimana generasi selanjutnya masa itu lahirnya Bahasa Indonesia yang sekaligus dirangkaiakan dengan Hari Sumpah Pemuda. Ini semua melalui perjuangan yang tak kenal lelah, akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.
Muktiono mengingatkan generasi anak bangsa yang berkewajiban memperingati momentum sumpah pemuda bagi seluruh Rakyat Indonesia, agar berkomitmen menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman memecah-belah bangsa.
“Tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter. Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif.
[NEXT]
Kata orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel ini lagi bahwa kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini.
Menurut Kapolda, tantangan yang dihadapi saat ini adalah tantangan global. Sehingga kita harus bangkit mengikuti persaingan global, dengan kemandirian kita secara inspiratif, karakter kemandirian bangsa, kita harus membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa.
Kapolda berharap dengan melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, dapat memperbarui semangat Trisakti Berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Diharapkan agar seluruh personil Polda Sulsel dengan momentum semangat kebangkitan nasional ini dapat bangkit dan tanamkan rasa nasionalisme cinta tanah air.
“Menanamkan rasa nasionalisme dengan cara terus berkarya dan bertugas secara profesional dan proporsional untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional, jadilah polisi pelopor revolusi mental, suri tauladan dan dicintai masyarakat,” harap Mukiono. (*)
Komentar