MAKASSAR – Sebuah rumah warga di jalan AP Pettarani 7 no 10, menjadi korban pembobolan, Jumat (22/7/2016), sekira pukul 12.00 Wita. Bertepatan seluruh penghuni rumah tidak berada dalam rumah lantaran mengikuti ibadah shalat jumat.
Diduga pelaku pembobolan lebih dari satu orang ini sudah mengintai sebelum pemilik rumah berangkat menunaikan shalat jumat berjamaah di masjid di sekitar korban. Pagar besi yang tidak digembok memudahkan para pelaku masuk kedalam dan merusak dua pintu kamar.
Selain merusak pintu kamar milik Arief Budiman (38) dan membawa kabur Laptop merk Apel warna merah 14″ dan Camera Sony Alfa 6000. Pelaku juga membobol pintu kamar orangtuanya bernama Farida (55) dan mengambil sejumlah perhiasan emas yang disimpan dalam kotak perhiasan di bawah tumpukan baju lemari pakaian. Dua kamar milik korban diobrak abrik pelaku hingga tampak berantakan.
Baca Juga :
[NEXT]
Korban baru mengetahui jika rumahnya dibobol pencuri, sepulang dari ibadah shalat jumat. Saat itu juga pihak keluarga korban menghubungi aparat Polsek Panakkukang.
Selang beberapa menit, pihak aparat dari Polsek Panakkukang dipimpin Ka Jaga Aiptu Yusuf didampingi Tim Identifikasi Unit Reskrim Bripka Halim mendatangi lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP dengan mengambil data korban serta pengambilan sidik jari dibeberapa titik lokasi.
“Saya baru saja pulang shalat jumat dan memang rumah dalam keadaan kosong. Padahal saya mau berangkat ke Balikpapan. Herannya, pencuri yang masuk ke rumah tidak mengambil Laptop di kamar satunya” urai Arief Budiman kepada Lintasterkini.com.
Baca Juga :
[NEXT]
Sementara itu orangtua korban, Farida (55), mengaku baru saja pulang dari rumah anaknya dan melihat kamarnya berantakan serta kotak perhiasan emas sudah terbongkar.
“Uang dalam amplop dan cincin dan kalung emas sudah hilang. Ini sudah kehendak Allah. Namanya juga musibah mau apa lagi” tutur korban dengan sikap tawakkal kepada Lintasterkini.com.
Kuat dugaan pelaku pembobolan tidak berada jauh dari wilayah Kecamatan Panakkukang.
“Untuk saat ini silahkan merapikan lagi kamar dan mendata barang-barang yang mungkin belum sempat didata dan segera dilaporkan nanti di kantor” urai Bripka Halim kepada kerabat korban yang berada di TKP usai melakukan pengambilan sidik jari. (*)
Komentar