MAKASSAR – Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk melakukan pembenahan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Antang, menjadi konsep bintang lima mulai dijalankan. Itu dikemukakan Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal saat melakukan kunjungan ke TPA Antang, Selasa (22/3/2016) kemarin.
Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal mengatakan, konsep TPA bintang lima merupakan sistem pengelolaan sampah yang didesain dengan banyak fungsi di dalamnya. Baik dalam penanganan persampahan yang terintegrasi dengan produksi gas metan menjadi elektrik, proses pengomposan, pengolahan plastik dan masih banyak lagi.
“TPA Bintang Lima merupakan konsep pak Walikota untuk menghadirkan sistem pengelolaan sampah menjadi lebih baik yang didesain dengan banyak fungsi,” kata Deng Ical.
Baca Juga :
Olehnya, tahun ini Pemkot melalui Dinas PU melakukan perbaikan jalan menembus TPA yang bertujuan sebagai jalur baru angkutan sampah. Sehingga tidak harus lagi antre di satu titik jalan keluar masuk.
Tahun ini juga Pemkot telah menganggarkan pembangunan saluran Lindi air yang sesuai dengan metode sanitary landfill atau metode pemusnahan sampah dengan cara menumpukkan dan memadatkannya yang kemudian ditutup dengan tanah.
“Telah kita anggarkan perbaikan jalannya di PU, di BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah) untuk pembangunan saluran lindi yang pas dengan sanitary landfill ada juga perluasan tanah dan pemagarannya. Intinya kita kerja ini bareng-bareng dengan semua SKPD,” ungkapnya.
Kunjungan ini adalah kali ketiga dalam Lima hari terakhir Deng Ical ke TPA Antang. Pasangan Walikota Danny Pomanto ini menilai, dibandingkan kondisi beberapa hari lalu, TPA Antang saat ini sudah sedikit lebih baik pasca kerja bakti bersama yang dilakukan oleh 2000 pegawai Pemkot, TNI, POLRI, Swasta dan masyarakat di TPA.
Dia mengungkapkan, kerja bakti yang dilakukan bukan sekedar hanya untuk membersihkan. Namun juga agar Pegawai Pemkot lainnya tahu kondisi TPA.
“Dan juga agar kita tahu kerja kerasnya orang mengelola sampah, ada Pak Lurah dan teman-teman disini yang kerja keras sekali kodong. Sehingga kita yang melihatnya bisa punya kesadaran untuk mereduksi sampah di tempatnya masing2 maupun dengan metode Bank Sampah,” jelas pria murah senyum ini.
lebih lanjut Wakil Walikota bertitel Doktor Ilmu Kebijakan Publik ini menyampaikan rasa terima kasih atas keterlibatan seluruh pegawai Pemkot, TNI, POLRI, Swasta dan masyarakat pada kerja bakti yang dilaksanakan 18 Maret lalu.
“Terima kasih banyak, juga pada kepada teman-teman pengusaha yang telah banyak membantu menyiapkan peralatan dan tenaga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli Negeri (YPN), Saharuddin Sahar, selaku koordinator Bank Sampah Makassar, mengatakan, potensi sampah Kota Makassar yang masuk ke TPA setiap harinya dapat mencapai 800 sampai 1000 ton perhari. Sebagian diantaranya adalah sampah anorganik seperti plastik.
Lebih lanjut Sahar mengatakan, Bank sampah menjadi salah satu solusi untuk mengurangi jumlah sampah yang masu ke TPA. Olehnya Pemkot
menarget 333 jumlah Bank sampah dan saat ini Makassar telah memiliki sebanyak 276 Bank sampah.
“Tetapi yang terpenting bukan jumlah Bank Sampah, tetapi seberapa banyak jumlah nasabahnya. Semakin banyak nasabah menunjukkan nilai partisipasi masyarakat yang semakin positif,” tutupnya. (*)
Komentar