SIDRAP – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang, melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda resesnya di daerah pemilihan.
Dalam kesempatan tersebut, Frederik mengapresiasi para petani di Sidrap yang dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil padi terbesar di Sulawesi Selatan. Ia menyatakan kekagumannya terhadap semangat dan dedikasi petani dalam meningkatkan hasil pertanian.
“Kita tahu Sidrap adalah lumbung padi. Kita harapkan produksi pertanian di sini terus berkembang. Untuk itu, dibutuhkan manajemen pertanian yang baik,” ujarnya.
Baca Juga :
Frederik menekankan bahwa manajemen yang baik mencakup pemenuhan irigasi yang memadai, penggunaan bibit unggul, serta ketersediaan pupuk yang cukup. Ia berharap petani terus berinovasi dan meningkatkan hasil pertanian demi kesejahteraan bersama.
Salah satu warga setempat, Mursalim, mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran Frederik di wilayah mereka.
“Baru kali ini ada anggota DPR RI yang datang ke tempat kami dan memberikan motivasi langsung. Kami sangat berterima kasih,” katanya.

Masyarakat Kabupaten Sidrap antusias mendengarkan pemaparan dari Anggota DPR RI Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang
Selain berdiskusi tentang pertanian, Frederik juga mengingatkan masyarakat akan bahaya penipuan online yang semakin marak. Ia menekankan agar warga selalu waspada dan lebih berhati-hati dalam transaksi melalui media sosial, terutama WhatsApp.
Sebagai contoh, ia menceritakan salah satu kasus penipuan yang sering terjadi di daerah pedesaan, khususnya di sektor jual beli ternak. Dalam kasus ini, seorang peternak menawarkan seekor kerbau untuk dijual melalui media sosial. Tanpa disadari, seorang pelaku kejahatan melihat postingan tersebut dan berpura-pura menjadi penjual kerbau yang sama. Pelaku kemudian menghubungi korban melalui WhatsApp dan berpura-pura menjadi perantara, seolah-olah ada pembeli lain yang tertarik.
Setelah beberapa kali komunikasi, pelaku meyakinkan korban bahwa pembeli sudah siap melakukan pembayaran. Namun, sebelum transaksi berlangsung, pelaku meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai jaminan atau biaya administrasi. Karena merasa percaya, korban pun mengirimkan uang tersebut. Sayangnya, setelah uang dikirim, pelaku menghilang dan nomor WhatsApp-nya tidak bisa dihubungi lagi.
Frederik menegaskan bahwa modus penipuan seperti ini harus diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang sering melakukan jual beli ternak atau barang lainnya secara online.
“Jangan mudah percaya dengan pihak yang belum dikenal, apalagi jika mereka meminta uang di muka. Selalu pastikan transaksi dilakukan secara aman dan melalui jalur resmi,” pesannya.
Kunjungan Frederik ke Sidrap mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, yang berharap kehadirannya dapat membawa manfaat bagi sektor pertanian serta meningkatkan kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi secara digital. (*)
Komentar