Logo Lintasterkini

Frederik Kalalembang Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Tapi Harus Berpihak pada Rakyat

Herwin Bahar
Herwin Bahar

Senin, 23 Desember 2024 17:23

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang

JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Frederik Kalalembang, memberikan perhatian serius terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Ia menegaskan, kebijakan ini harus dirancang dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah.

“Kami mendukung implementasi kenaikan PPN 12 persen, tetapi dengan syarat tegas. Barang kebutuhan pokok, layanan pendidikan, layanan kesehatan, dan jasa sosial harus dikecualikan dari kebijakan ini. Jangan sampai kenaikan pajak justru memberatkan masyarakat kecil,” ujar Frederik, Senin, 23 Desember 2024.

Frederik yang bwrasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 3 menjelaskan, kebijakan kenaikan PPN merupakan bagian dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang telah disepakati DPR RI pada 2021. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Frederik memastikan Fraksi Partai Demokrat akan terus mengawasi pelaksanaannya agar tidak berdampak buruk pada daya beli masyarakat.

“Kami akan memastikan pemerintah tetap melindungi daya beli masyarakat melalui berbagai program stimulus ekonomi yang telah dirancang. Insentif ini harus benar-benar berjalan efektif agar UMKM tetap berkembang, industri padat karya semakin kuat, dan perekonomian terus tumbuh,” tegasnya.

Purnawirawan Polri ini juga menyoroti pentingnya kebijakan yang lebih selektif. Menurutnya, kenaikan PPN hanya boleh diberlakukan untuk barang-barang mewah atau konsumsi kalangan atas, bukan kebutuhan masyarakat luas.

“Jangan sampai kebijakan ini malah menyasar pengusaha kecil dan barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Fokuskan kenaikan pajak ini pada barang mewah, sehingga tidak ada dampak negatif bagi masyarakat kecil dan UMKM,” imbuh Frederik.

Lebih lanjut, Frederik menekankan bahwa UMKM adalah pilar utama ekonomi nasional yang terbukti mampu bertahan di tengah krisis. Oleh karena itu, kebijakan apa pun yang berdampak pada UMKM harus dievaluasi secara mendalam agar tidak menghambat pertumbuhan sektor tersebut.

“Kita harus menjaga UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Pemerintah harus memastikan mereka tetap diberdayakan, bukan malah terbebani dengan kenaikan pajak,” tambahnya.

Frederik memastikan Fraksi Partai Demokrat akan terus mengawal kebijakan ini agar tetap pro-rakyat, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor strategis.

“Kami berkomitmen untuk memastikan kebijakan ini berjalan adil dan tidak merugikan masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi menengah ke bawah,” pungkas Frederik. (*)

 Komentar

 Terbaru

News28 Desember 2025 11:25
Dinkes Sulsel Siagakan Tim Medis di Pos Terpadu Nataru 2025-2026
MAKASSAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel menyiagakan tim medis di sejumlah Pos Terpadu Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna memastika...
Ekonomi & Bisnis28 Desember 2025 10:46
Pencapaian Cemerlang, SPJM Optimis Pertahankan Performa Hingga Akhir Tahun
MAKASSAR – PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) sebagai salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipme...
Ekonomi & Bisnis28 Desember 2025 10:39
Bumi Karsa Perkuat Budaya Kerja Inklusif lewat Program Magang Disabilitas
MAKASSAR – Bumi Karsa merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan KALLA Construction, menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan kerja in...
Ekonomi & Bisnis28 Desember 2025 10:28
Meracik Mimpi Lewat Secangkir Kopi bersama Verso Barista Academy
MAKASSAR – Di balik aroma kopi yang hangat dan suara mesin espresso yang berdengung, selalu ada cerita tentang mimpi, disiplin, dan proses belaj...